Minggu, 21 Juni 2015

Habibie Afsyah, Penyandang Difabel Yang Sukses di Internet Marketing

Keterbatasan fisik tentu tak boleh menjadi hambatan untuk mencapai impian dan cita-cita kita. Banyak sekali orang-orang yang dikaruniai fisik sempurna malah mengeluhkan hidupnya dan tak mampu bekerja keras untuk mendapat penghidupan yang layak. Padahal diluar sana banyak sekali orang-orang berkebutuhan khusus yang tak berhenti mengejar cita-cita dan mengabaikan kondisi fisiknya yang tak sempurna. Salah satu diantara orang-orang hebat itu adalah Habibie Afsyah, seorang internet marketer muda yang mengidap kelainan muscular dytrophy.

Ingin mengenal lebih dalam pribadi inspiratif Habibie Afsyah? Berikut sedikit ulasan profilnya.
Mari Berkenalan Dengan Habibie Afsyah

Habibie Afsyah adalah seorang pria sederhana yang tampak biasa-biasa saja. Anak bungsu dari 8 bersaudara ini lahir di Jakarta tanggal 6 Januari 1988. Putra pasangan H. Nasori Sugianto dan Hj. Endang Setyati ini menjalani masa kecilnya seperti anak-anak pada umumnya. Habibie bukanlah penyandang cacat fisik sejak lahir. Sebuah penyakit bawaan bernama muscular dytrophy lah yang perlahan-lahan merenggut fungsi motorik tubuh Habibie sehingga ia mulai tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya.

Menyandang penyakit bawaan yang terbilang langka tak membuat Habibie berkecil hati. Sang ibu menjadi sosok penguat yang mendukung kegiatan putra bungsunya tersebut. Setelah Habibie lulus dari pendidikan di SMA, ibu Habibie mulai mengajak anaknya untuk mengikuti kursus internet marketing tingkat dasar dengan biaya lebih dari 5 juta. Meski awalnya Habibie menolak, namun akhirnya sang ibu berhasil meyakinkan putra bungsunya untuk belajar marketing dan hidup secara mandiri.

Setelah mengikuti kursus internet marketing tingkat dasar, Habibie kembali kepada kebiasaan lamanya yakni menggunakan internet untuk bermain game atau browsing. Ia merasa bahwa #internet marketingsulit untuk dipelajari dan dipraktekkan secara nyata. Apalagi Habibie merasa kesulitan karena materi kursus yang diberikan menggunakan Bahasa Inggris yang membutuhkan fitur alih bahasa.
Habibie Afsyah Belajar Lebih Banyak Lagi

Melihat sang putra yang masih belajar untuk menjadi pribadi mandiri, sang ibu berencana untuk mengikutsertakan Habibie dalam program kursus marketing tingkat lanjut yang diselenggarakan di Singapura. Sang ibu dan ayah bahkan harus rela menjual mobil yang biasa disewakan untuk membayar biaya kursus yang mencapai nilai 15 juta rupiah tersebut.
Meski awalnya menolak, namun Habibie akhirnya menuruti kemauan sang ibu dan berangkat ke Singapura untuk ikut kursus. Di kursus internet marketing tingkat lanjutan tersebut, Habibie mendapatkan pelajaran setiap 2 minggu sekali selama 3 bulan. Setelah belajar selama kurang lebih 3 minggu, akhirnya Habibie berhasil memperoleh penjualan pertamanya di Amazon dengan nilai US$ 24 untuk produk game PS3.
Walaupun ia masih merugi karena biaya pengiklanannya lebih besar dari laba yang didapat, hal ini membuat Habibie senang dan tetap berusaha untuk menjadi internet marketer yang lebih baik lagi. Dengan tekun, Habibie terus berusaha hingga nilai komisinya meningkat menjadi US$ 124, US$ 500, US$1.000 dan US$2.000. Penghasilan dari Amazon tersebut kemudian digunakan Habibie untuk mengikuti kursus lainnya seperti Dokterpim, Indonesia Bootcamp dan Eprofitmatrix.
Pencapaian Seorang Habibie Afsyah

Dari hasil belajar kursus marketing dan praktek secara real di dunia maya, Habibie sudah berhasil menerbitkan ebook panduan sukses dari Amazon, membuat situs jual beli properti (rumah101.com)dan menjadi trainer di acara seminar Eprofitmatrix bersama sang guru, Suwandi Chow. Kala itu di usia yang baru menginjak 20 tahun, Habibie mampu menjadi pria berkebutuhan khusus yang mandiri secara finansial bahkan mampu membantu orang lain yang lebih membutuhkan.

Bila dulu sosok Habibie muda hanya menjadi pria yang pesimis pada dirinya sendiri dan hanya gemar bermain game online dan berselancar di dunia maya, kini kasih sayang dan perhatian sang ibu menjadi kekuatan berharga yang mendukung kemajuan Habibie di dunia online marketing. Banyak sekali seminar dan talkshow kampus yang sering mengundang Habibie Afsyah sebagai narasumber yang menginspirasi banyak orang.

Sebuah buku karangan Habibie yang berjudul “Kelemahanku adalah Kekuatanku untuk Sukses” menjadi suatu sarana berbagi inspirasi kepada semua orang yang membaca bukunya. Jika Habibie yang mengidap muscular dytrophy saja bisa sukses, mengapa Anda tidak bisa?

“Kalau Saya yang punya keterbatasan seperti ini saja bisa, Anda juga pasti bisa! Kemandirian dan kesuksesan adalah kodrat Anda” ~ Habibie Afsyah.

www.bukuinspirasi.com

Hidup Jangan Tidur

  Untuk dapat menikmati hidup, hal terpenting yang perlu Anda lakukan adalah menjadi SADAR. Inti kepemimpinan adalah kesadaran. Inti spiritualitas juga adalah kesadaran. Banyak orang yang menjalani hidup ini dalam keadaan "tertidur." Mereka lahir, tumbuh, menikah, mencari nafkah, membesarkan anak, dan akhirnya meninggal dalam keadaan "tertidur."

Analoginya adalah seperti orang yang terkena hipnotis. Anda tahu di mana menyimpan uang. Anda pun tahu persis nomor pin Anda. Dan Andapun menyerahkan uang Anda pada orang tidak dikenal. Anda tahu, tapi tidak sadar. Karena itu, Anda bergerak bagaikan robot-robot yang dikendalikan orang lain, lingkungan, jabatan, uang, dan harta benda.

Pengertian menyadari amat berbeda dengan mengetahui. Anda tahu berolah raga penting untuk kesehatan, tapi Anda tidak juga melakukannya. Anda tahu memperjualbelikan jabatan itu salah, tapi Anda menikmatinya. Anda tahu berselingkuh dapat menghancurkan keluarga, tapi Anda tidak dapat menahan godaan. Itulah contoh tahu tapi tidak sadar!

Ada dua hal yang dapat membuat orang menjadi sadar. Pertama, peristiwa-peristiwa pahit dan musibah. Musibah sebenarnya adalah "rahmat terselubung" karena dapat membuat kita bangun dan sadar. Anda baru sadar pentingnya kesehatan kalau Anda sakit. Anda baru sadar pentingnya olahraga kalau kadar kolesterol Anda mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Anda baru sadar nikmatnya bekerja kalau Anda di-PHK. Seorang wanita karier baru menyadari bahwa kelu

Rabu, 17 Juni 2015

8 HAL AGAR MENGHAFAL AL-QUR’AN TERASA NIKMAT

Berikut ini adalah 8 hal yg insyAllah membuat kita merasa nikmat menghafal Al-Qur’an. Tips ini kami dapatkan dari ust. Deden Makhyaruddin yang menghafal 30 juz dalam 19 hari (setoran) dan 56 hari untuk melancarkan. Tapi uniknya, beliau mengajak kita untuk berlama-lama dalam menghafal.

Pernah beliau menerima telepon dari seseorang yang ingin memondokkan anaknya di pesantren beliau. “ustadz.. menghafal di tempat antum tu berapa lama untuk bisa hatam??” “SEUMUR HIDUP” jawab ust. Deden dengan santai. Meski bingung, Ibu itu tanya lagi “targetnya ustadz???” “targetnya HUSNUL KHOTIMAH, MATI DALAM KEADAAN PUNYA HAFALAN” jawab ust. Deden. “mm.. kalo pencapaiannya ustadz???” Ibu itu terus bertanya. “pencapaiannya adalah DEKAT DENGAN ALLAH” kata ust. Deden.

Menggelitik, tapi sarat makna. Prinsip beliau “CEPAT HAFAL itu datangnya dari ALLAH, INGIN CEPAT HAFAL (bisa jadi) datangnya dari SYETAN” …

(Sebelum membaca lebih jauh, saya harap anda punya komitmen terlebih dahulu untuk meluangkan waktu 1 jam per hari khusus untuk qur’an. Kapanpun itu, yg penting durasi 1 jam)

Mau tahu lebih lanjut, yuk kita pelajari 8 prinsip dari beliau beserta sedikit penjelasan dari saya.

1. MENGHAFAL TIDAK HARUS HAFAL Allah memberi kemampuan menghafal dan mengingat yg berbeda2 pada tiap orang. Bahkan imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari Hafs -yg mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya- yaitu Imam Asim menghafal Al-Quran dalam kurun waktu 20 tahun. Target menghafal kita bukanlah ‘ujung ayat’ tapi bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yg sudah kita agendakan HANYA untuk menghafal.

2. BUKAN UNTUK DIBURU-BURU, BUKAN UNTUK DITUNDA-TUNDA Kalau kita sudah menetapkan durasi, bahwa dari jam 6 sampe jam 7 adalah WAKTU KHUSUS untuk menghafal misalnya, maka berapapun ayat yang dapat kita hafal tidak jadi masalah. Jangan buru-buru pindah ke ayat ke-2 jika ayat pertama belum benar2 kita hafal. Nikmati saja saat2 ini.. saat2 dimana kita bercengkrama dengan Allah. 1 jam lho.. untuk urusan duniawi 8 jam betah, hehe. Toh 1 huruf 10 pahala bukan?? So jangan buru2… Tapi ingat! Juga bukan untuk ditunda2.. habiskan saja durasi menghafal secara ‘PAS’

3. MENGHAFAL BUKAN UNTUK KHATAM, TAPI UNTUK SETIA BERSAMA QUR’AN. Kondisi HATI yang tepat dalam menghafal adalah BERSYUKUR bukan BERSABAR. Tapi kita sering mendengar kalimat “menghafal emang kudu sabar”, ya kan?? Sebenarnya gak salah, hanya kurang pas saja. Kesannya ayat2 itu adalah sekarung batu di punggung kita, yang cepat2 kita pindahkan agar segera terbebas dari beban (hatam). Bukankah di awal surat Thoha Allah berfirman bahwa Al-Qur’an diturunkan BUKAN SEBAGAI BEBAN. Untuk apa hatam jika tidak pernah diulang?? Setialah bersama Al-Qur’an.

4. SENANG DIRINDUKAN AYAT Ayat2 yg sudah kita baca berulang-ulang namun belum juga nyantol di memory, tu ayat sebenarnya lagi kangen sama kita. Maka katakanlah pada ayat tersebut “I miss you too…” hehe. Coba dibaca arti dan tafsirnya… bisa jadi tu ayat adalah ‘jawaban’ dari ‘pertanyaan’ kita. Jangan buru2 suntuk dan sumpek ketika gak hafal2, senanglah jadi orang yg dirindukan ayat..

5. MENGHAFAL SESUAP-SESUAP Nikmatnya suatu makanan itu terasa ketika kita sedang memakannya, bukan sebelum makan bukan pula setelahnya. Nikmatnya menghafal adalah ketika membaca berulang2. Dan besarnya suapan juga harus pas di volume mulut kita agar makan terasa nikmat. Makan pake sendok teh gak nikmat karena terlalu sedikit, makan pake sendok nasi (entong) bikin muntah karena terlalu banyak. Menghafalpun demikian. Jika “amma yatasa alun” terlalu panjang, maka cukuplah “amma” diulang2, jika terlalu pendek maka lanjutkanlah sampai “anin nabail adzim” kemudian diulang2. Sesuaikan dengan kemampuan ‘mengunyah’ masing-masing anda.

6. FOKUS PADA PERBEDAAN, ABAIKAN PERSAMAAN “Fabi ayyi alaa’i rabbikuma tukadz dziban” jika kita hafal 1 ayat ini, 1 saja! maka sebenarnya kita sudah hafal 31 ayat dari 78 ayat yg ada di surat Ar-Rahman. Sudah hampir separuh surat kita hafal. Maka ayat ini dihafal satu kali saja, fokuslah pada ayat sesudahnya dan sebelumnya yang merangkai ayat tersebut.

7. MENGUTAMAKAN DURASI Seperti yang dijelaskan di atas, komitmenlah pada DURASI bukan pada jumlah ayat yg akan dihafal. Ibarat argo taxi, keadaan macet ataupun di tol dia berjalan dengan tempo yang tetap. Serahkan 1 jam kita pada Allah.. syukur2 bisa lebih dari 1 jam. 1 jam itu gak sampe 5 persen dari total waktu kita dalam sehari…!!! 5 persen untuk qur’an

8. PASTIKAN AYATNYA BERTAJWID Cari guru yang bisa mengoreksi bacaan kita. Bacaan tidak bertajwid yg ‘terlanjur’ kita hafal akan sulit dirubah/diperbaiki di kemudian hari (setelah kita tahu hukum bacaan yang sebenarnya). Jangan dibiasakan otodidak untuk Al-Qur’an… dalam hal apapun yg berkaitan dengan Al-Qur’an; membaca, mempelajari, mentadabburi, apalagi mengambil hukum dari Al-Quran.

NB: setiap point dari 1 – 8 saling terkait … Semoga bermanfaat, niat kami hanya ingin berbagi.. mungkin ini bisa jadi solusi bagi teman-teman yang merasa tertekan, bosan, bahkan capek dalam menghafal. Kami yakin ada yg tidak setuju dengan uraian di atas, pro-kontra hal yg wajar karena setiap kepala punya pikiran dan setiap hati punya perasaan. Oh ya, bagi penghafal pemula jangan lama2 berkutat dalam mencari2 metode menghafal yang cocok dan pas, dewasa ini banyak buku ataupun modul tentang menghafal Al-Qur’an dengan beragam judulnya yg marketable. Percayalah.. 1 metode itu untuk 1 orang, si A cocok dengan metode X, belum tentu demikian dengan si B, karena si B cocok dengan metode Y. dan yakini sepenuhnya dalam hati bahwa menghafal itu PENELADANAN PADA SUNNAH NABI BUKAN PENERAPAN PADA SUATU METODE. satu lagi.. seringkali teman kita menakut2i “jangan ngafal.. awas lho, kalo lupa dosa besar”.. hey, yg dosa tu MELUPAKAN, bukan LUPA. Imam masjidil Harom pernah lupa sehingga dia salah ketika membaca ayat, apakah dia berdosa besar??? Oke ya… Semoga kita masuk syurga dengan jalan menghafal Qur’an. Amiin… selamat menghafal.

(Catatan dari Kajian Indahnya hidup dengan Menghafal dan Mentadabburi Al Quran bersama Ustadz Bachtiar Nashir dan Ustadz Deden Mukhyaruddin di Masjid Al Falah; 7/6/'15) - bersama Ustadzuna Alfan Syulukh, S.Psi., Al Hafidz.

Sabtu, 13 Juni 2015

Belajar dari valentino rossi

   Jika di Formula One kita mengenal Michael Schumacher sebagai sang legenda, maka di lomba balap motor pun ada jawaranya. Grand Prix Moto GP mencatat Valentino Rossi sebagai seorang master di balap motor ini. Pria kelahiran Urbino, Italia, 16 Februari 1979 ini berhasil menorehkan tinta emas di dunia balap motor dengan membukukan tujuh gelar juara dunia, sekali di kelas 125 cc, sekali di kelas 250 cc, dan lima kali di kelas puncak 500 cc dan MotoGP.

Bakat pria berusia 29 tahun ini sudah terlihat sejak kecil. Ketika anak-anak seusia asyik dengan mainannya, Rossi sudah bermain dengan motor balap sungguhan. Mental juaranya sudah terasah sejak usia dini. Di usia sepuluh tahun, bahkan Rossi sudah menjuarai kejuaraan gokart regional dengan mengalahkan lawan-lawannya yang berusia jauh di atasnya.

Pada usia baru menginjak 14 tahun, Rossi juga sudah menjadi juara balap nasional Italia di kelas 125 cc. Kemudian, pada tahun 1998 Rossi naik kelas di kategori 250 cc. Pada tahun pertama ia langsung menjadi runner-up. Perkembangan pesat hasil latihan kerasnya kemudian segera mengantarkan Rossi naik ke kelas internasional. Ia pun menjajal MotoGP kelas 125 cc. Tak perlu menunggu lama, setahun berikut ia sudah naik podium sebagai juara dunia kelas 125 cc.

Perkembangan karier Rossi melaju sangat pesat. Tahun 2000, penyuka tantangan ini menjajal kelas utama 500 cc. Prestasinya langsung menghebohkan publik dengan juara dunia kelas 500 cc di tahun kedua. Selama tiga tahun berturut-turut Rossi mempertahankan gelarnya di kelas utama bersama Honda.

Menurut Rossi kunci kemenangannya adalah ketenangan dan menjadi pemikir. "Di balap 500 cc kita tidak butuh superhero. Yang kita perlukan cuma tenang, kalem, dan pemikir seperti dokter,"ucapnya. Dengan ketenangan itulah, berkali-kali ia sering memperlihatkan aksi "akrobatik" saat hendak terjatuh atau saat menyalip lawan di tikungan.

Pada akhir musin 2003, Rossi memutuskan untuk meninggalkan tim Honda dan bergabung dengan tim Yamaha, yang terakhir meraih juara dunia pada tahun 1992 melalui pembalapnya Wayne Rainey. Awalnya, ia disangsikan bisa meneruskan kejayaannya saat masih di tim lama karena memang performa Yamaha dianggap masih sekelas di bawah Honda.

Tapi, bukan Rossi namanya jika tak mampu menaklukkan tantangan. Ia membuktikanb bahwa mesin hanyalah alat, dan oranglah-yakni dirinya sebagai pembalap-yang menentukan menang dan kalah. Dan, ia pun membuktikan semua omongannya. Tim Yamaha mampu diangkatnya ke pentas juara sehingga ia dijuluki The Doctor.Bersama tim Yamaha, Rossi berhasil membuktikan dirinya tetap menjadi yang terdepan dengan menjadi juara dunia tahun 2004 dan 2005.

Rossi merupakan sosok yang menyukai tantangan. Kepindahannya ke Yamaha memberikan tantangan tersendiri baginya. Motivasi untuk mengatasi tantangan membuat Rossi selalu berjaya di setiap kelas dan tim yang digelutinya. Ia merupakan sosok yang dinamis yang tak pernah berhenti dan merasa puas dengan pencapaiannya. Tantangan apapun yang ada di depannya pasti akan dikejarnya.

Menyukai tantangan dan tidak patah semangat adalah kunci keberhasilan dari seorang Valentino Rossi. Ia mampu membuktikan dirinya sebagai yang terdepan di arena balap MotoGP. Tekad dan pemikiran yang matang membuat namanya semakin berkibar di dunia internasional. Kisah perjalanan Valentino Rossi yang layak diacungi jempol dan diteladani. Luar biasa!