Minggu, 29 Maret 2015

Filosofi Hiu

Untuk masakan Jepang, kita tahu bahwa ikan salmon akan lebih enak untuk dinikmati jika ikan tersebut masih dalam keadaan hidup saat hendak diolah untuk disajikan. Jauh lebih nikmat dibandingkan dengan ikan salmon yg sudah diawetkan dengan es.

Itu sebabnya para nelayan selalu memasukkan salmon tangkapannya ke suatu kolam buatan agar dlm perjalanan menuju daratan salmon-salmon tersebut tetap hidup.

Meski demikian pada kenyataannya banyak salmon yang mati di kolam buatan tersebut.

Bagaimana cara mereka menyiasatinya?
Para nelayan itu memasukkan seekor hiu kecil dikolam tersebut. Ajaib!!

Hiu kecil tersebut "memaksa" salmon-salmon itu terus bergerak agar jangan sampai dimangsa.

Akibatnya jumlah salmon yg mati justru menjadi sangat sedikit!!

Diam membuat kita mati!

Bergerak membuat kita hidup !!

Apa yg membuat kita diam??

Saat tidak ada masalah dalam hidup dan saat kita berada dalam zona nyaman.

Situasi seperti ini kerap membuat kita terlena.

Begitu terlenanya sehingga kita tdk sadar bahwa kita telah mati!!
Ironis, bukan?

Apa yg membuat kita bergerak?

Masalah.. Tekanan Hidup.. dan Tekanan Kerja..

Saat masalah datang secara otomatis naluri kita membuat kita bergerak aktif dan berusaha mengatasi semua pergumulan hidup itu.

Tidak hanya itu, kita menjadi kreatif, dan potensi diri kitapun menjadi berkembang luar biasa.

Ingatlah bahwa kita c bisa belajar banyak dlm hidup ini bukan pada saat keadaan nyaman, tapi justru pada saat kita menghadapi badai hidup..

Itu sebabnya syukurilah "hiu kecil" yang terus memaksa kita untuk bergerak dan tetap survive.

Masalah hidup adalah baik, karena itulah yg membuat kita terus bergerak. Hiu-hiu kecil itu bisa diumpamakan siapa dan apa saja dalam hidup kita.

Jangan jatuh walaupun kita dijatuhkan oleh orang lain disekitar kita.
Justru efeknya bisa membuat kita bangkit menjadi luar biasa.

Kerukunan Dengan Saling Menghargai Perbedaan

Ahmad Dahlan lahir menjadi sang pencerah. Dia pembaru yang mengguncang kesadaran umat pada zamannya. Lahir di Kauman, Yogyakarta, dan wafat dalam usia muda, 54 tahun.

Karya pembaruan terbesarnya ialah Muhammadiyah yang didirikan pada 18 November 1912. Kini, Muhammadiyah telah mengukir kisah sukses untuk memajukan kehidupan bangsa. Charles Kurtzman bahkan menjulukinya sebagai sosok kebangkitan Islam yang liberal.

Di Jombang, Jawa Timur, lahir tokoh besar Islam yang lain, Hasyim Asy’ari. Tokoh pembaruan dunia pesantren itu memberi teladan akan kebesaran hati yang tulus. Suatu ketika, seseorang mengadu kepada Hasyim Asy’ari tentang pemikiran kontroversial Ahmad Dahlan.

Apa reaksi Hadlratus Syekh? “Ahmad Dahlan punya dalil, jangan memusuhinya dan bantulah dia,” ujar pendiri Nahdlatul Ulama itu. Kiai Hasyim Asy’ari tak pernah menyerang Kiai Dahlan dengan Muhammadiyah yang didirikannya. Begitu pula sebaliknya.

Kedua tokoh besar umat Islam itu memiliki hubungan dekat. Putra Kauman Yogya dan Jombang itu pernah menimba ilmu agama kepada KH Sholeh Darat di Semarang. Ketika bermukim di Makkah, keduanya bahkan sama-sama berguru kepada tokoh utama pembaru Islam, Syekh Khatib al-Minangkabawi.

Dua ulama besar itu lama hidup di negeri Saudi dan memiliki jiwa toleransi yang melintasi. Tidak ada sepercik pun sikap arogansi dan ananiyah untuk saling menegasikan hanya karena berbeda paham dan jalur perjuangan yang dipilih.

Ahmad Dahlan juga berkawan dekat dengan Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto, tokoh sentral pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ahmad Dahlan beberapa kali diundang ketua Sarekat Islam (SI) itu untuk memberikan pencerahan Islam yang berkemajuan di hadapan anak-anak muda haus ilmu, seperti Sukarno, Semaun, dan kawan-kawan di kediamannya di Paneleh, Surabaya.

Keduanya bahkan pernah turun ke daerah, tabligh bersama di hadapan umat. Di luar itu, Ahmad Dahlan bersahabat dengan tokoh-tokoh Boedi Oetomo, kalangan sosialis, serta berinteraksi baik dengan tokoh agama lain tanpa rasa canggung.

Memajukan kehidupan
Ahmad Dahlan, Hasyim Asy’ari, Tjokroaminoto, serta tokoh lainnya telah memberi uswah hasanah (teladan yang baik) tentang jiwa besar yang tulus, selain visi besar tentang Islam dan kemajuan hidup. Para tokoh Islam pada kemudian hari melanjutkan tradisi ukhuwah dan toleransi itu.

Mas Mansur dari Muhammadiyah dan Wahab Hasjbullah dari Nahdlatul Ulama bergandengan tangan membidani Partai Islam Indonesia (1937) dan Majelis Islam ‘Ala Indonesia (1938) yang menghimpun kekuatan politik Islam. Kedua wadah umat inilah yang kelak menjadi embrio lahirnya Partai Islam Masyumi pada 1946 hingga 1962. Visi utamanya agar umat bersatu dan berjaya secara politik.

Para pemimpin umat yang berjiwa besar sepanjang sejarah itu berpikir dan bekerja keras untuk kemajuan umat dan bangsanya tanpa pamrih. Mereka hidup bersahaja, tetapi pikiran-pikiran cerdas dan jiwa besarnya telah membangkitkan kesadaran umat untuk hidup berkemajuan.

Mobilitas tinggi para tokoh Islam itu bahkan dikhidmatkan untuk mengurus hajat hidup umat dan negerinya hingga lupa mengurus diri dan keluarganya. Jasa mereka untuk bangsa dan negara bahkan luar biasa tanpa mengharapkan balasan, ada di antaranya, Ki Bagus Hadikusuma, Mr Kasman Singodimedjo, dan Prof Kahar Mudzakir—Allahumma yarham—hingga kini belum dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah.

Kini, umat, bangsa, dan dunia kemanusiaan sejagad hidup pada fase baru abad modern. Masalah dan tantangan mengadang di depan yang sarat beban dan harapan. Umat dan bangsa ini harus dipacu untuk maju di segala bidang kehidupan agar sejajar dan bahkan unggul dibanding umat dan bangsa lain.

Kemajuan menjadi jantung strategis bagi tegaknya peradaban sebagai manifestasi kekhalifahan dan risalah rahmatan lil ‘alamin. Tanpa kemajuan, suatu umat dan bangsa hanya mampu bertahan hidup, bahkan lama-kelamaan punah.

Islam itu sungguh agama yang berkemajuan, din al-hadlarah. Islam mengajarkan agar umatnya menjadi khayra ummah (QS Ali Imran [3]: 110). Menjadi generasi ulul albab (QS Ali Imran [3]: 190-191) dan pandai membaca tanda-tanda zaman (QS Iqra [96]: 1-5).

Islam juga mengajarkan umatnya agar menjadi khalifah di muka bumi (QS al-Baqarah [2]: 30 dan Hud: 60), menjadi pelaku perubahan (QS al-Ahzab: 21), menjadi kelompok yang sadar akan masa depan (QS al-Hasyr: 18). Pendek kata, Islam mengajarkan umatnya hidup jaya di dunia dan bahagia di akhirat.

Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan, pada setiap pergantian abad, lahir para mujadid di muka bumi yang memperbaiki agamanya. Nabi dan kaum Muslimin yang dipimpinnya bahkan hadir untuk takhrij min al-zhulumat ila al-nur, mengeluarkan umat manusia dari kegelapan menuju pencerahan.

Nabi akhir zaman itu bahkan mengubah Yatsrib yang semula komunal pedesaan menjadi pusat peradaban yang cerah dan mencerahkan, al-Madinah al-Munawwarah. Dari Madinah itulah, kemudian Islam menguasai dunia dan melahirkan era kejayaan berabad-abad lamanya ketika bangsa-bangsa lain tertidur lelap pada abad kegelapan.

Jihad pemimpin
Kemajuan merupakan keniscayaan bagi umat dan bangsa ini. Meraih kemajuan merupakan jalan jihad yang melintasi. Berlomba dengan bangsa-bangsa lain harus menjadi etos fastabiq al-khayrat.

Di sinilah keniscayaan para tokoh atau pemimpin umat yang sesungguhnya, yakni menjadi lokomotif jihad meraih kenggulan dan kemajuan. Menjadi penggerak pencerahan yang membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan. Bukan sebaliknya, menjadi pemimpin umat yang membelenggu, memperdaya, dan membodohi umat demi mengawetkan kemapanan dirinya.

Umat Islam di negeri ini banyak yang masih rentan secara ekonomi. Mereka berhadapan dengan berbagai tekanan hidup yang sangat berat. Apa yang dapat diperbuat jika umat masih dhuafa-mustadh’afin? Kondisi umat yang ringkih cenderung yadus-sufla (tangan di bawah, penerima) ketimbang yadul-'ala (tangan di atas, pemberi).

Lebih banyak menjadi objek ketimbang subjek. Umat yang lemah tentu tidak akan menjadi pilar peradaban Islam yang berkemajuan. Jangankan untuk menjadi rahmatan lil-‘alamin, bahkan untuk mengurusi dirinya pun tertatih-tatih.

Para tokoh Islam perlu siuman secara berjamaah atas kenyataan hidup umat yang rentan dan ringkih itu. Seraya berpikir dan bekerja keras bagaimana membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan mereka menuju kondisi yang berkeunggulan.

Menjadikan umat mencapai derajat kehidupan yang maju, bersatu, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat di hadapan umat dan bangsa lain. Itulah jihad pencerahan yang berada di pundak para tokoh Islam lintas gerakan di negeri ini. Baik jihad bi al-fikri maupun jihad bi al-fi'li secara total.

Pemimpin umat Islam saat ini niscaya agar progresif dan membumi, plus bekhidmat sepenuh hati. Antarpemimpin umat harus tasamuh dan tanawu’ seraya saling mendekat dan bergandengan tangan setulus hati.

Cerahkan umat dengan pikiran-pikiran jernih yang mencerdaskan kehidupan dan tegaknya akhlak mulia. “Para pemimpin perlu memudakan pemikiran dan mengembangkan Islam progresif,” kata Sukarno. “Jadilah pemimpin umat meneladani Nabi yang tidur di atas alas tikar, tetapi jelajahnya mengguncang tahta Kisra,” tulis Iqbal.

Maka, sungguh ironis manakala masih dijumpai pemimpin umat alergi pikiran-pikiran maju dan tidak membumi pada realitas kehidupan. Apabila mereka lebih banyak bicara ketimbang bekerja. Ketika bargairah tinggi dalam mobilitas masing-masing tanpa menyatukan pikiran dan langkah kolektif yang sinergis.

Para pemimpin politiknya lebih sibuk mengurus diri ketimbang melayani umat. Tatkala para ulamanya terus memproduksi fatwa, pendapat, dan pandangan yang kontraproduktif serta mengandung antmosfir saling menyesatkan.

Apalagi, kalau para tokoh umat itu saling berseberangan dan menunjukkan gestur permusuhan diam-diam. Hasil akhirnya mudah ditebak bahwa korbannya ialah umat. Umat Islam akan tetap hidup tertinggal di zona dhuafa-mustadhafin.

Dr. H. Haedar Nashir, M.Si
sumber ; republika

Sabtu, 28 Maret 2015

Futuhat nusantara (belajar sejarah Indonesia)

oleh: Ust. Salim A. Fillah.

Futuhat Nusantara dimulai dari perjalanan Ibnu Bathutah. Sesampainya di nusantara beliau menyusun sebuah catatan perjalanan.

Ibnu Bathutah menceritakan sebuah pulau yang sangat lebat pepohonannya yang mengingatkan beliau kepada Andalusia, sehingga pulau tersebut dijuluki Andalas (Sumatera).

Perjalanan beliau ke timur mempertemukan beliau pada pulau Yawaddi (Jawadwipa/Jawa). Ke timur lagi, beliau menceritakan tentang pulau yang wangi dan sumber rempah-rempah dan pada pulau itu terdapat banyak sekali raja-raja kecil, sehingga dinamai Jaziratul Muluk (Maluku). Semakin ke timur beliau sampai di pulau yang mana penduduknya telanjang, sehingga dijuluki Jaziratul 'Uryan (Irian).

Catatan Ibnu Bathutah dibaca oleh Sultan Muhammad I (kakek Muhammad al-Fatih) dengan membuat perencanaan untuk datang ke Nusantara.

Di Pulau Yawaddi (Jawa) di mana penduduknya bercocok tanam hanya dengan bergantung pada hujan, maka Sultan mengirim seorang 'alim ('ulama') ahli irigasi: Maulana Malik Ibrahim.

Di Pulau Yawaddi, penduduknya dikenal suka menyembah pohon, hutan, gunung dan percaya dukun sakti, maka Sultan mengirim seorang ahli ruqyah: Maulana Maghribi I asal Maroko. Karena Maulana Maghribi I ingin masuk ke pedalaman namun tidak bisa makan nasi, maka beliau dibekali tepung beras untuk membuat roti. Beliau mendapatkan julukan Ki Ageng Gribik (di Klaten) dan setiap tahun haulnya dirayakan dengan membagi-bagikan roti yang dahulu sering beliau lakukan, yaitu apem. Maulana Maghribi I ini bertubuh besar dan kelak dikarakterkan sebagai Semar oleh Sunan Kalijaga.

Lalu dikirim 'alim Maulana al-Baqir (dikenal dengan nama Jawa Syeikh Subakir) seorang ahli antroplogi dan beliau membuat perencanaan pembangunan kota. Maulana al-Baqir ini berperawakan kurus dan mancung dan kelak akan dikarakterkan sebagai Petruk, beliau wafat dan dimakamkan di Merapi.

Pada saat itu Majapahit buruk secara administrasi (tata negara), maka Sultan mengirim seorang 'alim ahli tata negara Maulana 'Ali Rahmatullah, dikenal di Jawa dengan nama Raden Rahmat dan beliau membangun akademi tata negara di Ampel. Di sana banyak pangeran Majapahit yang dikirim untuk belajar dan beliau dikenal dengan nama Sunan Ampel. Sunan Ampel menikah dengan putri dari kerajaan Campa >> Jeumpa >> Aceh. Kelak kerajaan Jeumpa akan bersatu dengan Samudera Pasai, Pidie, dll membentuk Kesultanan Aceh Darussalam.

Kerajaan Majapahit krisis tentara, maka Sultan mengirim 'alim trainer ketentaraan, ahli perang yang dikenal di Jawa sebagai Sunan Ngudung (nama asli beliau masih dilacak). Beliau memiliki anak bernama Maulana Jafar Ash-Shaddiq. Mereka berasal dari Palestina dan kelak beliau mendirikan kota Quds yg saat ini lebih dikenal nama Kudus dan mendirikan Masjid Al-Aqsha Menara Kudus. 

Begitu seterusnya hingga berdirilah kesultanan yang bernama Kesultanan Demak. Demak-lah yang berhasil mengirim 300 kapal perang untuk berjihad di Selat Malaka. Raja-raja Demak sangat zuhud. Rumah mereka tidak berbeda dengan rumah rakyat, yaitu berasal dari kayu. Hal ini menyebabkan hingga saat ini belum ditemukan istana raja Demak.

Raja-raja Demak sangat mencurahkan perhatian dalam pembangunan masjid. Hal ini kontras dengan Majapahit yang kala itu semakin bobrok namun para pejabatnya masih bermewah-mewah dan menindas rakyat. 

Dari Demak-lah muncul tim dakwah yang dikenal dengan nama Walisongo. Tim ini dalam waktu kurang dari 50 tahun berhasil meng-convert sebuah imperium Hindu menjadi Islam dari pemegang kekuasaan hingga rakyat-rakyatnya.

Jawa, Banjar, Palembang, Jambi adalah wilayah kekuasaan Demak kala itu. Namun begitu, kemashyuran Demak sampai ke Ternate dan banyak raja-raja Ternate yang berguru ke Demak. Sultan Tidore, Goa & Tallo, Wajo, Bone, Luwuk datang semua ke Demak untuk belajar Islam.

Dst..

https://www.youtube.com/watch?v=1rU-GMyyfDk

Sersan

Ilmiah??
sharing Knowledge Management :

Saya pergi makan siang bersama beberapa teman di sebuah restoran yang cukup laris di daerah Ciledug.

Saat memesan makanan, saya perhatikan pelayan yang melayani kami membawa
sepasang sendok di saku bajunya. Sedikit aneh, tapi saya tidak begitu peduli.

Namun, saat pesanan kami mulai diantar, saya melihat pelayan lain membawa pula sepasang sendok disaku bajunya. Saya jadi tertarik untuk melihat sekeliling dan ternyata memang benar dugaan saya, semua pelayan restoran tersebut membawa sepasang sendok di saku baju masing-masing.

Saya jadi ingin bertanya. "Mas, kenapa semua pelayan di sini membawa sepasang sendok di sakunya?" tanya saya yang kepada pelayan datang membawa sepiring sate.

"Oh, begini, Pak," jawab si pelayan, "Pemilik restoran ini memutuskan untuk menyewa Andersen Consulting, ahli dalam hal analisa efisiensi kerja, untuk memperbaiki kinerja di restoran ini. Setelah mereka analisa selama beberapa bulan, mereka menyimpulkan bahwa pelanggan restoran ini menjatuhkan sendok makan mereka sebanyak 73,84 persen lebih sering dibandingkan peralatan makan lain yang ada di meja.  Menurut Andersen Consulting, itu berarti rata rata 3 pelanggan menjatuhkan sendok per meja setiap jamnya. Jika saja semua karyawan restoran mengantisipasi hal itu, berarti kita
bisa mengurangi waktu yang terbuang untuk pulang pergi ke dapur mengambil sendok pengganti dan menghemat waktu 1,5 jam waktu kerja per-shift."

Saking kagumnya dengan penjelasan si pelayan, tanpa sengaja saya menyenggol salah satu sendok yang ada di meja. Segera saja si pelayan mengambil gantinya dari saku baju sambil berujar,

"Betul kan Pak, saya tidak harus pergi ke dapur sekarang untuk mengambil sendok pengganti untuk Bapak!"

Saya hanya bisa melongo dengan kejadian itu.

Tapi, kisah belum berakhir di situ. Ketika pelayan lain menghidangkan pesanan tambahan, saya tetap memperhatikan sekeliling dan satu lagi hal tampak aneh.

Saya perhatikan hampir semua pelayan pria memasang benang yang menyembul di ujung ritsluiting celana mereka.  Benang itu diikaitkan ke ujung kancing terbawah dari baju.

Lagi lagi rasa ingin tahu mengusik saya. Sebab, ternyata pelayan perempuan tak memakai aksesoris benang tersebut.

Ketika si pelayan tadi datang, saya menanyakan soal benang itu.

"Wah Bapak ini orangnya perhatian sekali ya. Tidak semua pelanggan di sini memperhatikan hal-hal sedetail Bapak," puji si pelayan.

Saya hanya tersenyum kecil. Apa anehnya orang suka memperhatikan detail?

"Ini juga hasil analisa Andersen Consulting, Pak," katanya melanjutkan, "Mereka menyimpulkan bahwa kami pun harus menghemat waktu yang kami habiskan di kamar kecil ketika buang air kecil.  Dengan tali yang dikaitkan ke si "adik" ini (katanya sambil menunjuk tali itu), kami tidak harus menggunakan tangan ketika mengeluarkannya. Berarti kami akan terbebaskan dari keharusan membasuh tangan setelah buang air kecil. Dan itu menghemat waktu yang terbuang di kamar Kecil sebesar 25,92 persen".

Hampir tersedak saya mendengarkan penjelasan itu.

"Memang, dengan tali itu tangan jadi terbebas untuk memegang si "adik". Tapi, bagaimana caranya untuk memasukkannya kembali ke posisi semula?" tanya saya menyelidik.

Dengan setengah berbisik si pelayan berucap, "Andersen Consulting tidak menjelaskan secara spesifik tentang hal itu. Nggak tahu dengan yang lain, Pak. Tapi, kalau saya sih pakai sendok ......"

Jumat, 27 Maret 2015

Konsep Pendidikan yang Ajaib

KEMBALI, kita belajar dari Muhammad Al Fatih.

Anak kecil yang disiapkan dengan cara yang  tidak biasa agar menjadi generasi yang tidak biasa.

Muhammad Al Fatih tidak hanya sekali ditegasi dengan pukulan. Di tangan guru pertamanya, Ahmad bin Ismail Al Kurani, Muhammad Al Fatih merasakan sabetan untuk pelajaran pertamanya.

Sebagaimana yang telah diamanahkan oleh sang ayah Murad II yang mengerti pendidikan, sang guru tak segan-segan untuk melakukan ketegasan itu. Sekali ketegasan untuk kemudian berjalan tanpa ketegasan. Tentu ini jauh lebih baik dan diharapkan oleh setiap keluarga, daripada dia harus tarik urat setiap hari dan menampilkan ketegasan setiap saat, karena jiwanya belum tunduk untuk kebaikan.

Mungkin, Muhammad Al Fatih kecil kecewa saat dipukul. Sangat mungkin hatinya terluka. Tapi pendidikan Islam tak pernah khawatir dengan itu, karena Islam mengerti betul cara membongkar sekaligus menata ulang. Semua analisa ketakutan tentang jiwa yang terluka tak terbukti pada hasil pendidikan Muhammad Al Fatih.

Tapi ada pukulan berikutnya dari guru berikutnya. Pukulan kedua ini yang lebih dikenang pahit oleh Muhammad Al Fatih. Kali ini pukulan datang dari gurunya yang mendampinginya hingga ia kelak menjadi sultan; Aq Syamsuddin.

Bukti bahwa ini menjadi ‘kenangan’ yang terus berkecamuk di kepalanya adalah ketika Muhammad Al Fatih telah resmi menjadi sultan, dia bertanya kepada gurunya: “Guru, aku mau bertanya. Masih ingatkah suatu hari guru menyabetku, padahal aku tidak bersalah waktu itu. Sekarang aku mau bertanya, atas dasar apa guru melakukannya?”

Bertahun-tahun lamanya pertanyaan itu mengendap dalam diri sang murid. Tentu tak mudah baginya menyimpan semua itu. Karena yang disimpannya bukan kenangan indah. Tetapi kenangan pahit yang mengecewakan. Karena tak ada yang mau dipukul. Apalagi dia tidak merasa bersalah. Kini sang murid telah menjadi orang besar. Dia ‘menuntut’ gurunya untuk menjelaskan semua yang telah bertahun-tahun mengganggu kenyamanan hidupnya.

Jawaban gurunya amat mengejutkan. Jawaban yang menunjukkan memang ini guru yang tidak biasa. Pantas mampu melahirkan murid yang tidak biasa. Jawaban yang menunjukkan metode dahsyat, yang mungkin langka dilakukan oleh metode pendidikan hari ini. Atau jangan-jangan sekadar membahasnya pun diharamkan oleh pendidikan hari ini.

Inilah jawaban Aq Syamsuddin, “Aku sudah lama menunggu datangnya hari ini. Di mana kamu bertanya tentang pukulan itu. Sekarang kamu tahu nak, bahwa pukulan kedzaliman itu membuatmu tak bisa melupakannya begitu saja. Ia terus mengganggumu. Maka ini pelajaran untukmu di hari ketika kamu menjadi pemimpin seperti sekarang. Jangan pernah sekalipun mendzalimi
masyarakatmu. Karena mereka tak pernah bisa
tidur dan tak pernah lupa pahitnya kedzaliman.”

Ajaib!

Konsep pendidikan yang ajaib. Hasilnya pun ajaib. Muhammad penakluk Konstantinopel. Maka, sampaikan kepada semua anak-anak kita.
Bahwa toh kita tidak melakukan ketegasan
seperti yang dilakukan oleh Aq Syamsuddin.
Semua ketegasan kita hari ini; muka masam, cubitan, jeweran, hukuman, pukulan pendidikan semuanya adalah tanaman yang buahnya adalah kebesaran mereka.

Teruslah didik mereka dengan cara pendidikan
Islami. Kalau harus ada yang diluruskan maka
ketegasan adalah salah satu metode mahal
yang dimiliki Islam.
Semoga suatu hari nanti, saat anak-anak kita telah mencapai kebesarannya, kita akan berkata semisal Aq Syamsuddin berkata,
“Kini kau telah menjadi orang besar, nak. Masih
ingatkah kau akan cubitan dan pukulan ayah dan bunda sore itu? Inilah hari ketika kau memetik hasilnya.”

Hari ini, saat masih dalam proses pendidikan, Anda pun bisa sudah bisa berkata kepada mereka, “Hari ini mungkin kau kecewa, tapi suatu hari nanti kau akan mengenang ayah dan bunda dalam syukur atas ketegasan hari
ini.”

Kamis, 26 Maret 2015

Menyusun Perencanaan Keuangan Dengan Otak Kanan

Hari Ini Gajian Yahhh ?? Asyyiikkkk
#Menyusun Perencanaan Keuangan Dengan Otak Kanan# - Special Jumat Mubarok - 27 April 2015 - by OC

Hari ini Gajian yah??? " Detik detik menjelang Gajian.." Asyiikkk...  Et, tunggu dulu.. Sudah kah kita merencanakan keuangan  setelah mendapatkan Gaji dibulan ini?? Yuks.. Simak..

Siapa diantara Kita, ketika mendapatkan Gaji.. Selalu berfikir.. Pokoknya harus nyisa, bulan ini.. Agar sisanya bisa ditabung.. ?? Pusing juga yah, baru dapat Gaji, udh harus disisain.. Apalagi ketika suami nerima gaji lalu kasih ke Istri.. Mah, ini gaji aa tolong disisain yah.. Hehe.. Kasiann amaaatt.. 😁, yg ada istrinya pusingg.. Hehe..  Kalau kita berfikir Sisa sisa dan sisa,. Jatohnya selalu minus.. Banyak diantara kita salah merencanakan,. Mindset kita dari kecil selalu ditanami habiskan.. Contoh : nak, kalau makan habiskan yah,. Tapi,. Kenapa pada saat gajian mindset kita adalah disisain,. Bukan dihabiskan.. Siapa sich yg ngajarin untk disisain?? 😁.

Cara merencanakan keuangan Mindset orang miskin : Gaji = untk makan + untk bayar hutang + untuk ditabung + untk bayar zakat.

Cara merencanakan keuangan Mindset orang kaya : Gaji = Bayar Zakat + Bayar Hutang + diTabung + untk makan (konsumsi)

Coba cek satu satu dari item diatas.. Resikonya yg terbesar yg mana?? Kalau gak bayar Zakat, resikonya dialam Kuburr.. Kalau gak bayar Hutang, ingat ada hadist yg menyatakan orang yg mati syahid terhalang lantaran blm membayar hutangnya.. Wauu.. Resiko bgt yah?, lalu ketika tidak menabung resikonya Sedih dimasa depannya .. Kalau tidak makan atau porsi konsumsinya sedikit resikonya bisa puasa.. Heheh.. Dan biasanya kita lebih kreatif.. Misal hari ini gak ada jatah dapur ngebul, kita bisa kreatif menu,. Oseng oseng daun jadi makanan.. 😅.

Nah, Resikonya mana yg paling besarr??? 👆😊

Kalau porsi zakat, bayar hutang, tabung sudah ditunaikan.. Nah, sisanya habiskan ajahh buat makan, belanja, shopping.. Gak Usah Dehh.. Disisasisain... Jadi mindsetnya harus dirubah.. Nah, skrng kalau suami  dapat Gaji., bilang ke istri.. Mah,. Nih gaji aa,. Habiskan ajah yah,. Jangan disisasisain.. Pokoknya habiskan ajah:.. Pasti Istrinya seneng.. Hehe

Allhualambishowab 😊
By.Opick Consulting

Memuliakan Tetangga

Berbuat baik kepada tetangga juga menjadi perhatian serius dalam ajaran Islam. Perhatikan firman Allah Taala:

وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ

“…Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,.” (An-Nisa:36)

Nabi SAW dalam beberapa hadits mengingatkan kita agar selalu berbuat baik kepada tetangga, di antaranya adalah:

Ibnu Umar dan Aisyah ra berkata keduanya, “Jibril selalu menasihatiku untuk berlaku dermawan terhadap para tetangga, hingga rasanya aku ingin memasukkan tetangga-tetangga tersebut ke dalam kelompok ahli waris seorang muslim”. (H.R. Bukhari-Muslim)

Abu Dzarr ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hai Abu Dzarr jika engkau memasak sayur, maka perbanyaklah kuahnya, dan perhatikan (bagilah) tetanggamu (H.R. Muslim)

Abu Hurairah berkata bahwa Nabi SAW bersabda, “Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman. Ditanya: Siapa ya Rasulullah? Jawab Nabi, “Ialah orang yang tidak aman tetangganya dari gangguannya” (H.R. Bukhari-Muslim)

Abu Hurairah berkata bahwa Nabi SAW bersabda, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaklah memuliakan tetangganya. (H.R. Bukhari-Muslim)

Hak-hak ketetanggaan tidak ditujukan bagi tetangga kalangan muslim saja. Tentu saja tetangga yang muslim mempunyai hak tambahan lain lagi yaitu juga sebagai saudara (ukhuwah Islamiyah). Tetapi dalam hubungan dengan hak-hak ketetanggaan semuanya sejajar:

Berbuat baik dan memuliakan tetangga adalah pilar terciptanya kehidupan sosial yang harmonis. Apabila seluruh kaum muslimin menerapkan perintah Allah Taala dan Nabi SAW ini, sudah barang tentu tidak akan pernah terjadi kerusuhan, tawuran ataupun konflik di kampung-kampung dan di desa-desa.

Beberapa kiat praktis memuliakan tetangga adalah:

1. Sering bertegur sapa, tanyailah keadaan kesehatan mereka.
2. Berikanlah kepada mereka sebagian makanan
3. Berikan oleh-oleh buat mereka, apabila kita bepergian jauh.
4. Bantulah mereka apabila sedang mengalami musibah ataupun menyelenggarakan hajatan.
5. Berikanlah anak-anak mereka sesuatu yang menyenangkan, berupa makanan ataupun mainan.
6. Sesekali undanglah mereka makan bersama di rumah.
7. Berikanlah hadiah kaset, buku bacaan yang mendorong mereka untuk lebih memahami Islam.
8. Ajaklah mereka sesekali ke dalam suatu acara pengajian atau majelis ta’lim, atau pergilah bersama memenuhi suatu undangan walimah (apabila mereka juga diundang)

Memuliakan Teman

Memuliakan teman berarti menjaga dan menunaikan hak-hak mereka. Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam Tarbiyatul ‘aulad fil Islam menyebutkan bahwa hak-hak tersebut adalah:

1. Mengucapkan salam ketika bertemu.

Rasulullah saw. yaitu, “Kalian tidak akan masuk surga sebelum kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sebelum kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu yang apabila kalian kerjakan, niscaya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian”. (H.R. Bukhari-Muslim)

2. Menjenguk Teman Ketika Sakit

Bukhari meriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari bahwa Rasulullah saw bersabda, “Jenguklah orang yang sakit; beri makanlah orang yang lapar dan lepaskanlah orang yang dipenjara”.

Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Hak seseorang Muslim terhadap Muslim lainnya ada lima; Menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan dan mendoakan orang yang bersin”.

3. Mendoakan Ketika Bersin

Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Apabila salah seorang di antara kamu bersin, hendaklah ia mengucapkan, Alhamdulillah (segala puji bagi Allah), dan saudaranya atau temannya hendaknya mengucapkan untuknya, Yarhamukallah (semoga Allah mengasihimu)’ Apabila teman atau saudaranya tersebut mengatakan, Yarhamukallah (semoga Allah mengasihimu), kepadanya, maka hendaklah ia mengucapkan, Yahdikumullah wa yushlihu balakum.

4. Menziarahi karena Allah

Ibnu Majah dan At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa menjenguk orang sakit atau berziarah kepada seorang saudara di jalan Allah, maka ia akan diseru oleh seorang penyeru “Hendaklah engkau berbuat baik, dan baiklah perjalananmu, (karenanya) engkau akan menempati suatu tempat di surga”.

5. Menolong ketika kesempitan

Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim lainnya, ia tidak boleh berbuat zhalim kepadanya dan tidak boleh menyia-nyiakannya (membiarkan, tidak menolongnya). Barang siapa menolong kebutuhan saudaranya maka Allah akan menolong kebutuhannya, barang siapa menyingkirkan suatu kesusahan dari seorang muslim, niscaya Allah akan menyingkirkan darinya suatu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan hari kiamat. Dan barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi (aib)nya pada hari kiamat”

6. Memenuhi undangannya apabila ia mengundang

Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra , bahwa Rasulullah saw. bersabda; Hak seseorang Muslim terhadap Muslim lainnya ada lima; Menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan dan mendoakan orang yang bersin”

7. Memberikan ucapan selamat

Ad-Dailami meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, “Barang siapa bertemu saudaranya ketika bubar dari shalat Jum’at, maka hendaklah ia mengucapkan “Semoga (Allah) menerima (amal dan doa) kami dan kamu.

8. Saling memberi hadiah

At-Thabrani meriwayatkan dalam Al-Ausath dari Nabi saw, bahwa beliau bersabda, “Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai”

Ad-Dailami meriwayatkan dari Anas secara marfu’, “Hendaklah kalian saling memberi hadiah karena hal itu dapat mewariskan kecintaan dan menghilangkan kedengkian-kedengkian”

Imam Malik di dalam Al-Muwaththa’ meriwayatkan, “Saling bermaaf-maafkanlah, niscaya kedengkian akan hilang. Dan saling memberi hadiahlah kalian niscaya kalian akan saling mencintai dan hilanglah permusuhan.”

Wasiat Tentang Tetangga

عن عائشة رضي الله عنها عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ما زال جبريل يوصيني بالجار حتى ظننت أنه سيورثه. رواه البخاري ومسلم وأبو داود وابن ماجه الترمذي

Dari Aisyah ra, dari Nabi Muhammad saw bersabda, “Tidak henti-hentinya Jibril memberikan wasiat kepadaku tentang tetangga sehingga aku menduga bahwa ia akan memberikan warisan kepadanya.” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Ibnu Majah dan At-Tirmidzi)

Penjelasan:

الوصاءة Wawu dibaca fathah, bersama dengan shad tanpa titik dan dibaca panjang, lalu hamzah sesudahnya, adalah bentuk kata lain dari الوصية wasiat, demikian juga dengan الوصاية mengganti ya’ pada posisi hamzah

يوصيني بالجار Berwasiat kepadaku tentang tetangga, tanpa dibedakan kafir atau muslim, ahli ibadah atau ahli maksiat, setia atau memusuhi, kenal baik atau masing asing, menguntungkan atau merugikan, keluarga dekat atau orang lain, dekat rumah atau jauh.

حتى ظننت أنه سيورثه Sehingga aku menyangka bahwa ia akan mewarisi, ia menyuruhku -berdasarkan perintah Allah-, bahwa tetangga itu mewarisi tetangga lainnya, dengan menjadikannya bersama-sama dalam harta, sesuai dengan bagian yang ditentukan dalam pembagian waris.

Imam Bukhari meriwayatkan juga hadits ini dari Jabir ra, dari Rasulullah saw dengan kalimat:

ما زال جبريل يوصيني بالجار حتى ظننت أنه يجعل له ميراثاً

Tidak henti-hentinya Jibril memberikan wasiat kepadaku tentang tetangga sehingga aku menyangka ia menjadikan warisan harta tertentu baginya.

At-Thabrani meriwayatkan dari Jabir ra dari Nabi Muhammad saw bersabda:

الجيران ثلاثة: جار له حق وهو المشرك: له حق الجوار، وجار له حقان وهو المسلم: له حق الجوار وحق الإسلام، وجار له ثلاثة حقوق: جار مسلم له رحم له حق الجوار والإسلام والرحم

Tetangga itu ada tiga macam: Tetangga yang hanya memiliki satu hak, yaitu orang musyrik, ia hanya memiliki hak tetangga. Tetangga yang memiliki dua hak, yaitu seorang muslim: ia memiliki hak tetangga dan hak Islam. Dan tetangga yang memiliki tiga hak, yaitu tetangga, muslim memiliki hubungan kerabat; ia memiliki hak tetangga, hak Islam dan hak silaturahim.

Aisyah ra, meriwayatkan tentang batasan tetangga, yaitu empat puluh rumah dari semua arah.

At-Thabrani meriwayatkan dengan sanad dhaif/lemah dari Ka’ab bin Malik ra, dari Nabi Muhammad saw:

ألا إن أَربَعينَ دَار جار

“Ingatlah bahwa empat puluh rumah itu adalah tetangga”

Pelaksanaan wasiat kepada tetangga ini adalah dengan berbuat baik semaksimal mungkin, sesuai kemampuan, seperti memberikan hadiah, memberi salam, berwajah lepas/cerah ketika berjumpa, mencari tahu jika tidak kelihatan, membantunya ketika memerlukan bantuan, mencegah berbagai macam gangguan, material maupun inmaterial, menghendaki kebaikannya, memberikan nasihat terbaik, mendoakannya semoga mendapatkan hidayah Allah, bermuamalah dengan santun, menutupi kekurangan dan kesalahannya dari orang lain, mencegahnya berbuat salah dengan santun –jika masih memungkinkan- jika tidak maka dengan cara menjauhinya dengan tujuan mendidik, disertai dengan mengkomunikasikan hal ini agar tidak melakukan kesalahan.

Hadits ini dengan tegas menunjukkan tentang besarnya hak tetangga. Dan bahwa mengganggu tetangga termasuk di antara dosa besar.

Dosa Orang Yang Tetangganya Tidak Aman Dari Gangguannya

عَنْ أبي شُرَيْحٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قالَ: وَاللهِ لا يُؤْمِنُ وَاللهِ لا يُؤْمِنُ وَاللهِ لا يُؤْمِنُ. قِيْلَ: مَنْ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قالَ: الَّذِي لا يَأمَنُ جَارُهُ بَوَائِقُهُ. رواه البخاري

Dari Abu Syuraih ra, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda, “Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman.” Ada yang bertanya, “Siapa itu Ya Rasulullah?” Jawab Nabi, “Yaitu orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (H.R. Bukhari)

Penjelasan:

بوائقه Bentuk jama’ dari kata بائقة –ba’ dan qaf- berarti: bencana, pencurian, kejahatan, hal-hal yang membahayakan, hal-hal yang menjadi pelampiasan kebenciannya.

عن أبي شريح Syin dibaca dhammah, ra’ dibaca fathah, diakhiri dengan ha’ tanpa titik. Khuwailid Al-Khuza’iy as-Shahabiy.

والله لا يؤمن Diulang tiga kali, artinya tidak sempurna imannya, atau hilang iman sama sekali bagi yang menganggapnya halal, atau ia tidak mendapatkan balasan seorang mukmin sehingga dapat masuk surga sejak awal, atau pengulangan ini untuk menegaskan dan memberatkan larangan.

قِيْلَ: مَنْ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ Dalam Fathul Bari, Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, bahwa dialah yang bertanya. Rasulullah saw menjawab:

الَّذِي لا يَأمَن جَارُهُ بَوَائِقُهُ

Dari hadits di atas dapat diambil pelajaran tentang pentingnya hak tetangga. Sehingga Rasulullah saw harus bersumpah tiga kali, menafikan iman orang yang mengganggu tetangganya, baik dengan ucapan maupun perbuatan.

Larangan Meremehkan Hadiah Dari Tetangga

عن أبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ:
يَا نِسَاءَ المُسْلِمَاتِ لا تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا وَلَوْ فِرْسَنَ شَاةٍ. رواه البخاري ومسلم

Dari Abu Haurairah ra berkata: Nabi Muhammad saw pernah bersabda: Wahai para wanita muslimah, janganlah ada seorang tetangga yag meremehkan hadiah tetangganya meskipun kikil (kaki) kambing. (H.R. Bukhari-Muslim)

Penjelasan:

حقر أي استصغار Meremehkan, seperti kata: احتقار والاستحقار

يا نساء المسلمات Wahai wanita-wanita muslimah, bentuk إضافة الموصوف إلى صفته /idhafah (penyandaran) maushuf (yang diterangkan) kepada sifat.

Atau bermakna lain: يا فاضلات المسلمات Wahai para pemuka muslimah, seperti ungkapan Arab يا رجال القوم: أي يا أفضلهم wahai para pemimpin kaum, artinya para pemuka mereka.

لا تحقرن Qaf dibaca kasrah, artinya jangan meremehkan, menganggap kecil.

” جارة ” هديةً ” لجارتها ” tetangga memberikan hadiah pada tetangga lainnya. Atau meremehkan hadiah dari tetangganya –Lam- bermakna –min- sehingga kemungkinan makna larangan itu pada pemberi atau penerima,

” ولو ” كانت الهدية meskipun hadiah itu berupa kaki kambing ” فرسن شاة ” fa’ dibaca kasrah, ra’ dibaca sukun/mati, adalah bagian kaki di atas telapak/tumit. Larangan bagi tetangga meremehkan hadiah tetangganya, meskipun hadiah itu pada umumnya kurang berguna, atau tidak berkenan dan tidak bernilai di hati. Dari itulah tetangga dapat memberikan dan menerima hadiah yang ada meskipun kecil nilainya. Hal ini lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Dengan ini pula kebiasaan memberikan hadiah dapat terus berlangsung antara tetangga, karena dengan sesuatu yang murah dan mudah, dapat dilakukan dalam keadaan miskin maupun kaya, dapat membuahkan rasa cinta dan kasih sayang. Dengan ini pula tidak diperbolehkan bagi laki-laki meremehkan hadiah antara mereka. Penyebutan larangan secara khusus pada wanita karena merekalah yang lebih cepat bereaksi dalam cinta dan benci, sehingga mereka lebih berhak mendapatkan perhatian, agar dapat menghindarkan diri dari larangan itu, menghilangkan kebenciaan antara mereka dan mempertahankan rasa cinta antar mereka.

Dari hadits ini dapat diambil pelajaran bahwa tidak diperbolehkan meremehkan hadiah untuk mempertahankan rasa cinta antara mereka.

Barang Siapa Beriman Kepada Allah Dan Hari Akhir Maka Jangan Menyakiti Tetangga

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فلا يؤذ جاره ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيراً أو ليصمت. رواه البخاري ومسلم وابن ماجه

Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan menyakiti tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah menghormati tamunya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata baik atau diam.” (H.R. Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah)

Penjelasan:

ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر” أي إيمانا كاملاً Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir. Artinya: iman yang sempurna.

Penyebutan hanya pada iman kepada Allah dan hari akhir, tidak dengan kewajiban lainnya, karena keduanya merupakan permualaan dan penghabisan. Maksudnya: Beriman dengan Penciptanya dan hari mendapatkan balasan amal baik dan buruknya.

فلا يؤذ جاره Maka jangan menyakiti tetangganya.

Tidak menyakiti tetangga itu bisa diaktualkan dengan mengulurkan kebaikan kepadanya, mencegah hal-hal yang membahayakannya.

فليكرم ضيفه Hendaklah memuliakan tamunya, dengan menampakkan rasa senang, menyuguhkan hidangan yang tersedia dan terjangkau.

فليقل خيراً أو ليصمت Hendaklah berkata baik atau diam dari ucapan buruk. Sebab perkataan itu hanya dapat digolongkan menjadi dua golongan, baik atau buruk.

Hadits ini berisi tiga hal penting yang menjadi kemuliaan akhlak dalam perbuatan atau perkataan. Dua pertama yang perbuatan itu adalah yang pertama berisi takhalliy (pengosongan diri) dari sifat tercela, dan yang kedua tahalliy (berhias diri) dengan akhlak mulia. Sedangkan yang ketiga berisi akhlaq qauliyah (ucapan).

Kesimpulannya bahwa kesempurnaan iman seseorang diukur dari kebaikannya kepada sesama makhluk Allah, baik dalam tutur kata kebaikan maupun diam dari kalimat buruk, dan melakukan apa yang sepatutnya dilakukan dan meninggalkan apa yang membahayakan; antara lain adalah dengan tidak menyakiti tetangga.

Dari hadits ini dapat diambil pelajaran bahwa tidak menyakiti tetangga adalah bukti kesempurnaan iman seseorang kepada Allah dan hari akhir.

Hak Tetangga Yang Lebih Dekat Pintunya

عن عائشة رضي الله عنها قالت: يا رسول الله إن لي جارين فإلى أيهما أُهدي؟ قال: إلى أقربهما منك باباً. رواه البخاري

Dari Aisyah r.a. ia berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki dua tetangga, kepada tetangga yang manakah aku berikan hadiah?” Jawab Nabi, “Kepada tetangga yang pintu rumahnya lebih dekat denganmu.” (H.R. Bukhari)

Penjelasan:

باب حق الجوار في قرب الأبواب Bab: hak tetangga yang lebih dekat pintunya, artinya barangsiapa yang pintunya lebih dekat maka ia yang lebih berhak. Karena ia yang melihat apa yang keluar masuk dari rumah tetangganya; berupa hadiah dan lain sebagainya, sehingga kemungkinan ada harapan dan keinginan, berbeda dengan yang jauh pintunya.

أهدى Hamzah dibaca dhammah dari kata al-ihda’

Rasulullah saw menjawab: إلى أقربهما منك باباً Kepada yang lebih dekat pintunya. Karena ia melihat keadaan tetangga dan keperluannya. Tetangga yang lebih dekat yang lebih cepat menyahut jika dipanggil, ketika tetangga sebelah memerlukan, terutama ketika terlena.

Dari hadits ini dapat diambil pelajaran bahwa hak tetangga mengikuti kedekatan pintunya, yang lebih dekat pintunya yang lebih diprioritaskan dari sebelahnya, demikian seterusnya.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2009/04/19/2313/adab-terhadap-tetangga/#ixzz3VXD5IX42 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Selasa, 24 Maret 2015

Allah dulu, Allah terus, Allah lagi

Rangkuman pengajiannya Bengkel Hati bersama Ustadz Yusuf Mansur

ustadznya menyampaikan materi tentang tawakkal. Kalo selama ini yang aku pahami tentang tawakkal ya ikhtiyar dulu baru kemudian tawakkal. Ternyata bukan seperti itu urutannya kalo menurut ustadznya. Kita tawakkal dulu dengan cara mengadu pada Allah, baru ikhtiyar.

Rumus tawakkal yang disampaikan Ustadz Yusuf Mansur adalah

    Karena Allah
    Kepada Allah, dan
    Di jalan Allah

Ini sudah pasti, semuanya bermuara pada Allah. Sedangkan urutannya adalah

    Allah dulu
    Allah lagi
    Allah terus

Ustadz yusuf Mansur memberikan contoh yang sangat bagus sekali mengenai implementasi dari konsep “Allah dulu, Allah lagi, Allah terus” ini.

Gini ceritanya, ada seorang bapak, sebut saja Pak Ahmad. Beliau butuh biaya kuliah untuk anaknya. Di rumah beliau punya sepeda motor yang bisa dijual untuk memenuhi biaya kuliah tersebut. Kemuangkinan terjual 2,5 juta, namun Pak Ahmad ini butuhnya 4 juta. Ketika anaknya datang meminta uang ke Pak Ahmad, jika beliau orang biasa, beliau akan bilang “Iya nak, ada motor, nanti akan bapak jual untuk membiayai kuliahmu”.

Menurut kalian ada yang salah nggak dengan jawaban Pak Ahmad tadi? Aku pun berpikiran apanya yang salah ya dari jawaban tadi. Ternyata nggak gitu sodara-sodara, Pak Ahmad ini karena tau betul gimana tawakal menjawab “Ya nak, bapak tak konsultasi dulu ke Allah, karena kemungkinan bapak bisa menjual motor bapak”. Kemudian Pak Ahmad sholat dhuha lalu berangkat ikhtiyar untuk menjual motornya. Dari sini, pak ahmad tidak menggantungkan penolongnya kepada motor, tapi Allah lah yang didahulukan (Allah dulu).

Selanjutnya, setelah nyampe ke toko dimana motornya mau dijual, terjadi tawar menawar antara pak Ahmad dengan pembeli,

Pak ahmad : “ini saya mau jual motor, saya tawarkan 4 juta rupiah, bagaimana pak?”

Pambeli : “motor kayak gini 4 juta, 2 juta pak”

Pak ahmad : “waduh pak, jangan 2 juta, saya butuh 4 juta untuk biaya kuliah anak saya”

Pembeli : “ya udah, 2,5 juta, mau kagak?”

Pak ahmad : (kalo 2,5 juta, yang 1,5 juta laginya dari mana, tapi gak papa lah ada Allah) “hmmm, sebentar ya pak, saya tak ijin dulu ke Allah, boleh nggak 2,5 juta” (Allah lagi)

Pembeli : “ya udah sono, tanyain ke Allah, 2,5 juta boleh kagak”

Akhirnya Pak Ahmad mencari mushola, beliau wudhu dan sholat sunnah. Setelah itu beliau berdoa kepada Allah, mengadukan semua yang menjadi permasalahannya, meminta jawaban apakah beliau harus menjual motornya seharga 2,5 juta. Kalo memang Allah mengijinkan, sisanya yang 1,5 juta pasti akan Allah carikan jalan untuk memenuhinya.

Apakah tiba-tiba jawaban dari Allah langsung terdengar oleh Pak Ahmad? Tidak seperti itu, jawaban itu berupa isyarat, bisa jadi ketika nanti Pak Ahmad balik menemui pembeli, pembelinya sudah pergi, itu berarti Allah tidak mengijinkan, jika pembelinya tetap menunggu, berarti Allah mengijinkan. Atau mungkin ada isyarat-isyarat lain yang memperlancar atau menghambat proses jual belinya itu.

Setelah Pak Ahmad mantap dengan niatnya, yang ingin menjual dengan harga 2,5 juta. Beliau akhirnya keluar dari mushola untuk menemui pembeli itu tadi. Eh, tanpa disangka-sangka, apa yang terjadi? Motornya sudah tidak ada ditempat, raib entah ke mana. Wah, gimana ini, kira-kira kalo kita yang ada diposisi Pak Ahmad, apa yang akan kita lakukan? Hmmm,,, unpredictable… tapi Pak Ahmad mencoba untuk tegar, karena beliau sejak awal tidak menyandarkan hidupnya pada motornya itu, beliau masih punya Allah yang tidak akan pernah hilang. Akhirnya beliau yang masih punya wudhu, sholat lagi mengadu ke Allah atas apa yang menimpanya ini. Kali ini dijamin sholatnya lebih khusyu’ dari yang sebelumnya (hehe…).

Melihat ayahnya yang pulang ke rumah tanpa membawa motor, anaknya bertanya, “gimana pak, motornya sudah terjual?” pak ahmad hanya bisa memasrahkan semuanya pada Allah. Dan yakin nanti akan diganti oleh-Nya (Allah terus).

Yup, sambil denger cerita itu, terasa tertohok-tohok diriku. Selama ini, rasanya si sudah tawakkal gitu, tapi belum mengamalkan yang Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.

Semoga bermanfaat…

Minggu, 22 Maret 2015

Warzuqna Tilaawatahu

💐Seikat Semangat dariku untukmu sodaraku tercinta The Big Family

Ustadz Abdul Aziz Abdur Ro'uf, Al Hafidz..:

أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا ۚ لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

"Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia" (QS. Al-Anfaal : 4)

Setiap kali kita mendengar kata rizki, selalu yang terpikir di hati ini adalah uang dan uang, kita jadi bahagia bersemangat mencarinya, bahagia mendapatkannya.

Begitulah sampai akhir hayat, sampai kematian akhirnya yang mengingatkan kita bahwa rizki berupa uang tidak abadi bahkan bisa menyengsarkan jika tidak digunakan sesuai petunjuk Allah.

Ayat di atas mengingatkan kita. Bahwa ada rizki lain yang jaaaauh lebih besar dan mulya. Itu lah rizki yg berbentuk pahala yg ada di sisi Allah. Butuh iman haqqo utk mendaptkannya.

Dan sumber terbesar utk mendaptkan rizqun kariim adalah Al Qur'an. Jangan biarkan diri kita begitu bersemangatnya mencari rizki. Dan malas meraih rizki Al Qur'an.

Oleh karena  itulah panjatkan dalam setiap doa kita adalah :
warzuqna tilawatahu....dan berilah kami rizki senang membacanya.

Belajar dari Seorang Penjual Mie Ayam

Dream - Menghafal Alquran bisa dilakukan oleh setiap Muslim. Tanpa kecuali. Juga bisa dilakukan dalam berbagai kondisi, termasuk saat bekerja.

Simaklah kisah ini. Seorang pedagang mie ayam yang menghafal Alquran saat berjualan. Tukang mie ayam itu selalu menunduk saat tak melayani pelanggan.

Suatu hari, ada empat pria yang membeli mie ayam. Seperti hari-hari sebelumnya, pedagang mie ayam itu selalu duduk di sebelah gerobak setelah melayani para pelanggan.

Saat keempat pelanggan ini hendak menambah ceker ayam, mendapati abang pedagang itu duduk tertunduk. Seolah tidur. Sehingga keempat pelanggan itu mengurungkan niatnya.

Namun tiba-tiba, tukang mie ayam itu bersuara. “Mau nambah apa Mas?” Wah.. ternyata tidak sedang terlelap. Begitu bisik pelanggan itu. Akhirnya mereka menambah pesanan.

Setelah melayani, tukang mie ayam itu kembali duduk menundukkan kepala. Setelah selesai makan, pembeli itu bertanya. “Lelah ya Pak?” Penjual mie itu lantas menjawab, “Enggak, biasa aja Mas.”

Pembeli itu menambah pertanyaannya. “Oh, ngantuk ya Pak?”.... “Nggak.. Saya sedang menghafal dan nanti sore ujian.” Ternyata Bapak penjual mie ayam itu tengah menghafal.

Subhanallah inilah hakikan kerja yg kita lakukan bernilai ibadah disisi Allah.

(Ism, Sumber: Facebook One Day One Juz)

Menunda kesenangan kecil untuk mewujudkan goals

 

Menunda Kesenangan Kecil Demi Kesuksesan Besar

Seberapa banyak yang ingin kita raih di dalam hidup ini ?

Apakah kita telah puas dengan kondisi saat ini, ataukah masih ada keinginan untuk terus menggapai hal-hal baru, yang selama ini belum kita dapatkan ?
Dalam proses kita untuk mencapai tujuan itu, ada rintangan yang seringkali menghambat langkah kita sesaat. Saat kita bisa menyelesaikan rintangan itu, akan membuat langkah kita ke depan menjadi semakin kuat dan mantap. Tapi kadang-kadang, seringkali tanpa sadar, saat kita bisa menyelesaikan suatu masalah, kita merasa sudah puas dengan kondisi itu, dan langkah kita terhenti disana.

Kita seolah sudah lupa, bahwa tujuan utama kita sebenarnya belum tercapai. Ibaratnya, saat kita bersekolah, kita mendapat nilai sepuluh dalam sebuah test harian. Dan kita sudah cukup puas dengan nilai itu, padahal ujian-ujian itu tadi hanyalah proses - proses sementara, karena bukankah tujuan utama dalam bersekolah adalah naik kelas, dan lulus ? Kesenangan-2 kecil, tentu perlu juga dirayakan, karena bisa memberikan kebahagiaan, kebanggaan dan kesenangan sementara. Tapi tentu kita tidak boleh terlena di dalamnya lalu berhenti disana. Setelah kesenangan itu selesai dirayakan, kita harus kembali bekerja keras pada jalur utama yang kita tuju. Orang-orang yang sukses di dunia ini, mereka bahkan berani menunda kenikmatan kecil mereka, demi sebuah tujuan utama yang lebih besar.

Sebuah kisah nyata yang tepat bagaimana kita menunda kesenangan kecil demi mendapatkan kesuksesan yang lebih besar, adalah Sylvester Stallone. Dia memang kini salah satu aktor termahal di Hollywood, tapi tahukah anda bagaimana dia memulai karirnya ? Stallone lahir dari sebuah keluarga miskin di Amerika. Walau demikian, latar belakang keluarga tidak menghalanginya untuk bermimpi menjadi seorang bintang besar. Saat remaja, dia sudah sering mencoba casting di beberapa film murahan, namun itupun tidak pernah berhasil. Suatu saat, Stallone terinspirasi pada sebuah pertandingan tinju, yang membuatnya menulis tentang manuscipt film olahraga tinju, "Rocky".

Setelah selesai, Stallone mencoba menawarkan skrip-nya kepada berbagai perusahaan film, tapi tidak ada yang mau membelinya, karena pada saat itu memang film dengan latar belakang tinju tidak laku di pasaran. Sampai akhirnya, ada sebuah perusahaan yang mau menawar harga naskah film tersebut sebesar 75.000 dollar, sejumlah uang yang nilainya puluhan kali lipat dari uang yang pernah dimiliki Stallone.

Saat itu, ada kebimbangan di dalam hatinya. Uang itu, cukup untuk membuatnya hidup lebih layak dan makmur. Tapi di sisi lain, Stallone ingin menjadi seorang bintang, seorang aktor terkenal, bukan seorang penulis naskah film. Jadi Stallone mencoba menawarkan kepada perusahaan film tersebut, agar dia yang menjadi aktor utamanya. Mereka menolak, karena mereka sudah memilih seorang aktor yang sudah berpengalaman untuk film tersebut, dibanding Stallone yang tidak punya latar belakang dan pengalaman di film. Negosiasi menjadi alot, karena Stallone menolak menjual naskah tersebut jika bukan dia yang menjadi pemeran utamanya. Bahkan saat harga naskah itu meningkat tiga kali lipat, dan terus meningkat hingga satu juta dollar, Stallone tetap menolaknya. Walau ia miskin dan lapar, tapi dia berani menolak uang satu juta dollar, hanya karena dia sudah punya impian yang kuat, bahwa dengan menjadi aktor, dia bisa memperoleh uang jauh lebih banyak dari uang satu juta dollar.

Akhirnya, perusahaan film itu menyerah juga, dan mereka mengijinkan Stallone menjadi pemeran utama, dengan syarat naskah itu dijual hanya dengan harga 35.000 dollar, serta Stallone hanya akan mendapat bayaran sebagai aktor sejumlah persentase tertentu jika film itu cukup laku di pasaran. Sebuah pilihan berisiko tinggi diambil oleh Stallone. Mengorbankan uang 75.000 dollar, dan hanya mendapatkan 35.000 dollar plus tambahan lagi beberapa ribu dollar jika film itu laris. Semua orang di sekitarnya mengatakan bahwa keputusan itu adalah keputusan terburuk yang pernah diambil Stallone. Tapi Stallone tidak menggubris itu semua, karena di hatinya dia tahu, bahwa yang dia lakukan ini hanyalah menunda kesenangan sesaat, untuk mendapatkan kesenangan lain yang lebih besar.

Pada waktu film Rocky diluncurkan, bukan saja film itu menjadi laris, tapi bahkan menjadi box office di seluruh dunia, dengan total penjualan bersih menjadi 171 juta dollar, meraih 10 nominasi untuk academy awards, serta mendapatkan satu piala Oscar. Secara spontan, Stallone langsung naik daun menjadi aktor kelas atas Hollywood, dan tawaran main film kelas satupun mulai berdatangan ke dirinya. Apa yang dialami oleh Sylvester Stallone adalah sebuah pilihan untuk berani menunda kesenangan-kesenang an kecil, dan berjuang untuk meraih kesuksesan yang lebih tinggi lagi.

Jangan pernah terjebak dengan kenyamanan sementara, yang kadang membuat kita merasa sudah puas, padahal bukan itu sebenarnya yang kita inginkan. Nikmati hasil sementaranya, tapi tetaplah punya visi ke depan yang jelas, untuk terus mengejarnya. Sukses untuk anda !

Sabtu, 21 Maret 2015

JADIKAN USAHA/KERJA KITA ADALAH IBADAH

Selamat malam sahabat inspirasi

Sering kita dengar ungkapan "saya kerja dari pagi sampe malem ini kan ibadah, semata-mata untuk menafkahi keluarga saya"

Sebersit gak ada yang salah dengan ungkapan itu, tapi kita harus telaah lebih seksama lagi, apa benar kerja yang kita lakukan itu sudah bernilai ibadah apa belum?

Sederhananya mah kita bisa intropeksi sendiri dengan bertanya pada diri sendiri, apakah pekerjaan saya :
1. Mendukung saya utk shalat tahajjud
2. Mendukung saya utk sholat subuh berjama'ah
3. Mendukung saya utk sholat dhuha
4. Mendukung saya utk sholat zuhur dan ashar berjamaah
5. Mendukung saya utk berpuasa
6. Mendukung saya utk berbuat baik
dst...dst

Yuk kita kupas, banyak lho diantara kita karena alasan kesibukan membuat kita beralasan utk gak tahajjud. "Wong saya baru sampe rumah aja jam 24:00 gmn mau tahajjud" atau " pekerjaan saya itu numpuk bsk kalo sy bangun kepagian bisa- bisa kerjaan saya terbengkalai bsk"

Kalo subuh berjamaah dimasjid, alasannya "gak ada waktu, kalo sholat dimasjid nanti telat sampe kantor saya"

Dhuha, "sampe kantor tukerjaan udah numpuk, baru sampe udah diajak meeting bos "

Eh ada lagi ni contoh satu lagi, dia udah dikasih usaha yg bagus dengan hasil yg bagus juga, tapi ternyata berat utk berhaji atau umroh alasannya "waduh utk sekarang blm bisa ditinggal ni usaha saya, ntar deh kalo udah agak longgaran br sy mau umroh/haji"

Nah yg poin lainnya coba dijawab sendiri ya hehehe

Kalo jawabannya aktifitas kerja kita menjamin kita mudah beribadah, apalagi difasilitasi utk ibadah berjama'ah, itu baru pekerjaan kita insya allah bernilai ibadah.

Ayok ah jadikan setiap usaha yg kita lakukan bernilai ibadah dengan tetap mendahulukan hak Allah. Yakinlah bahwa rezeki itu sudah diatur oleh Allah, maka ketika kita menunaikan kewajiban kita pada Allah maka Allah pun akan memberikan haq kita sebagai hambaNya yg beriman dengan ganjaran yang terbaik didunia dan diakhirat.

Anta maa taquulu

Anta Maa Taquulu" apa yang keluar dari mulutmu. Nilai dan kwalitas seseorang bisa diketahui dari bahasa yang keluar dari mulut.

Kalau ia beriman dan berilmu, maka yang keluar adalah hikmah, sopan, mulia, bahasa tersusun, sejuk, menyadarkan. Kalau lemah iman dan ilmu maka yang keluar dusta, gosip, hujatan dan sebagainya.

Disebut baru Taqwa karena lisannya mulia (QS Al Ahzab 33: 70-71).." Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah berkata baik, benar, jujur, sopan kalau tidak diam." (Hadis)

Simaklah dengan iman Al-Ahzab 70-71, "Hai hamba-hamba beriman, bertaqwa kepada Allah dan berkatalah dengan benar, niscaya Allah akan memperbaiki amalan-amalanmu, dan mengampuni dosa-dosamu. Siapa yang sungguh-sungguh taat kepada Allah dan Rasul-Nya, sungguh telah meraih kemenangan besar". Qaaf 18, "Tidaklah berkata satu kata kecuali dicatat oleh malaikat Roqid dan Atid".

Inilah yang membuat hamba beriman sangat berhati-hati dalam berujar apalagi dalam perbuatan... semuanya dicatat dan dipertanggungjawabkan dihadapan-Nya diakhirat kelak.

Jumat, 20 Maret 2015

Bahasa Tubuh

Prof. Albert Mehraiban menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa dampak dari komunikasi terdiri dari 55% bahasa tubuh ; 38% nada suara dan 7% kata-kata.

Komunikasi non verbal  membentuk 93%  pengaruh dalam komunikasi. Kenyataannya , kata-kata tidaklah sepenting seperti yg dipikirkan orang-orang. Jika anda mengetahui pola mata klien anda, anda dpt menggunakan psikologi, sistem perwakilan, predikat dan kata kunci yg tepat untuk menyesuaikan diri dengan mereka.

 Sebenarnya, teori diatas sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, dimana dalam proses dakwahnya beliau lebih banyak menggunakan bahasa non verbal (contoh2 teladan) dibandingkan dengan cara verbal (tablig).

Contoh : ketika ada seorang yahudi yg saaangat benci dengan beliau, sehingga setiap kali Rasulullah melewati dirinya dia selalu mengumpat dan meludahi Rasulullah. Tapi kelakuan yahudi tidak ditanggapi oleh Rasulullah dg menasehati atau memarahinya.

Sampai disuatu waktu Rasulullah tidak menemui yahudi tadi dlm waktu beberapa lama, hingga mengundang Rasulullah utk bertanya dimana keberadaannya. Setelah beliau mendapat kabar bahwa yahudi itu sedang sakit, maka bersegeralah Rasulullah menjenguknya.

Begitu terharunya siyahudi atas kedatangan Rasulullah kerumahnya, bagaimana tidak, orang yg selama ini dibencinya, yang selalu diludahi ternyata Ia adalah orang yg pertama menjenguknya ketika sakit..Maka yahudi itupun langsung mengucapkan kalimat syahadah mengikrarkan dirinya menjadi seorang muslim.

Subhanallah, berprilakulah yg baik, bersabarlah dengan setiap cobaan dan godaan, serta berbicaralah yg baik saja atau diam.





Hikmah Puasa Sunnah

Sewaktu kuliah saya punya kawan akrab, namanya robby, orangnya biasa aja baik akademis maupun yg lainnya.

Karena rumahnya searah sering kami pulang bareng selepas kuliah. Disuatu hari ketika kami berada dimetromini jurusan blok M - Rempoa, terjadilah percakapan yg sampe saat ini terus sy ingat dan menjadi motivasi buat saya.

Pertama kita diskusi tentang masbuk dlm sholat, kemudian merembet sampe ke puasa sunnah.

Robby mulai cerita : rif, gua lg pengen rutin puasa sunnah, biar Allah bantu mudahin gw bisa lulus kuliah, biar gampang kerja trus bisa bantu orang tua untuk biayain sekolah adek-adek gua...

Nyeees dasyat euy semangatnya, dan ternyata setelah cerita panjang puasa senin-kamis udh dia jalanin rutin.

Robby tanya ke sy : boleh gak sih kita puasa tiap hari diluar bulan ramadhan?
Saya jawab : ya gak boleh, tapi kalo lu mau, puasa nabi Daud aja
Robby : gimana tu puasa nabi Daud ?
Saya : puasanya selang seling, sehari puasa, sehari nggak . Kl senin lu puasa, selasa jgn puasa, rabu baru lu puasa lagi.
Robby : oooh gitu, yaudah deh bsk gua mulai puasa Nabi Daud.

Subhanallah ternyata bener tu bsknya dia langsung puasa Nabi Daud.

Singkat cerita kami lulus bareng, kami masih terus kontak, sampe disuatu saat Allah pertemukan kami kembali setelah hampir 2 thn kita gak ketemu. Mulai deh dia cerita lg.

Awal dia diterima kerja jadi satpam di PT. Elnusa jakarta, (padahal lulusan teknik mesin) tapi itulah skenario Allah, br itungan bulan jd satpam pas lg markirin ternyata yg dia parkirin tu mobil salah satu pimpinan di kantor itu, ketika bapaknya turun dr mobil sibapak lgs panggil robbi, 'eeh kamu sini, saya liat kamu berpendidikan, kamu pernah kuliah? Iya pak sy lulusan D3 teknik mesin kata robby, lho kok jadi satpam? Tanya bapaknya..untuk batu loncatan aja pak drpd nganggur kata roby, yaudah nanti temui saya dilantai ** yaa jam 10.00, siap pak kata robbi bersemangat.

Ternyata Robby ditawari posisi inventory, tugasnya ngecek komponen pengeboran di lokasi-lokasi pengeboran..sejak itu dia sering keluar kota pake garuda.

Daan yg paling penting dia tetep jaga tu puasa sunnahnya.

Sampe akhirnya kita luamaaa lagi gak ketemu, br ketemu lg bbrp tahun, dia mampir kerumah minjem buku teknik bengkel, pas saya korek ternyata dia ditawarin calon mertuanya utk buka bengkel.

Selepas pertemuan itu kita gak ketemu lg karena sy pindah kesemarang. Tahun 2012  sy minta no hpnya dr kawan satunya..kita bertiga dulu solmet lah. Setelah dapet nomornya langsung sy telp. Ternyata dia skrg tinggal di kendari sulawesi, udah punya anak 2 daaan dia sekarang sukses jadi pengusaha toko swalayan disana.

Subhanallah...skenario Allah sangat indah buat hamba-hambanya yg komitmen dengan amalnya 

Cara Meningkatkan Bisnis Dengan Biaya Rendah

Pada saat memulai biasanya memiliki masalah seperti kekurangan dana tunai. Tapi tidak harus berhenti, Anda harus membangun impian Anda seefektif mungkin. Jadi bagaimana Anda dapat menemukan cara untuk meningkatkan bisnis Anda tanpa pinjaman uang dari Bank?
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan kepada para pengusaha muda atau Young Entrepreneur Council (YEC) pertanyaan yang diajukan kepada mereka adalah
“Saya memiliki sumber daya yang terbatas, tetapi berencana untuk mengembangkan itu secara besar ditahun ini. Cara apa yang harus saya lakukan dengan biaya rendah yang dapat meningkatkan bisnis saya secara signifikan?
Berikut adalah jawaban mereka:

1. Memiliki Pelanggan Bayar Di Awal

Menumbuhkan bisnis dengan sumber daya yang terbatas adalah pertempuran dimana semua yang dimulai harus bertahan. Seperti kita akan mengalami masalah yang sama, biasanya kita memfokuskan untuk mendapatkan pelanggan yang dapat membayar diawal kerjasama. Kita menjelaskan ini sebagai kebutuhan awal, jika diperumpamakan seperti bahan bakar untuk perusahaan yang dapat mejalankan dan menggerakkan sistem kerja.

2. Fokus Untuk Saat Ini

Yang menjadi pemikiran setiap pengusaha untuk memajukan bisnis ada pada dua sumber yang tidak dapat terlepaskan yaitu waktu dan uang. Sesungguhnya itu adalah untuk membangun dan menjalankan pekerjaan atau operasi bisnis Anda yang mungkin akan membutuhkan itu lebih banyak setelah bisnis Anda tumbuh berkembang menjadi lebih besar. Fokus terhadap apa yang akan membuat bisnis Anda menurun seperti menghemat uang dan mengoptimalkan jalan keluar untuk masalah yang ada saat ini. Jangan khawatir tentang masalah yang mungkin akan membawa Anda dimasa depan.


3. Bantu Pelanggan Anda

Fokus untuk membantu orang maka bisnis akan mengikuti. Jika Anda memberikan nilai tambah terhadap pelanggan Anda dan membatu mereka mencari jalan keluar terhadap masalah, biasanya mereka akan menjadi pusat kekuatan Anda untuk membuat perkembangan pada bisnis Anda.

4. Membangun Kerjasama

Perusahaan kecil tetap dapat memaksimalkan efisiensi dan menciptakan nilai. Bangun sebuah kerjasama yang dapat membantu Anda dalam bisnis. Mengembangkan bisnis dengan hubungan yang baik dengan menjalin kerjasama antar pengusaha yang dapat membantu Anda.

5. Lihat Penjualan

Dalam rangka untuk tumbuh dengan sumber daya terbatas, terutama sumber daya keuangan, Anda harus melihat ke dalam hasil penjualan. Lebih besar penjualan akan memberikan pengalaman operasional dalam kelangsugan bisnis Anda yang membantu dalam skala proses bisnis.

Cara Cerdas Memulai Bisnis

Berbisnis adalah pilihan terbaik bagi setiap orang untuk meraih kesuksesan. Namun untuk dapat berjalan dalam dunia bisnis itu tidak semudah apa yang kita bayangkan. Dunia bisnis merupakan dunia bersaing yang keras dimana mereka yang tidak mampu bertahan dan memenangkan persaingan dengan para pesaing bisnis justru akan mengalami kerugian. Terlebih jika Anda baru akan menjalankan bisnis Anda tersebut tentunya banyak tantangan yang akan Anda hadapi.

Maka dari itu untuk menjalani sebuah bisnis diperlukan banyak jurus jitu serta taktik cerdas untuk dapat meraih kesuksesan dalam bisnis Anda. Jika Anda masih bingung langkah apa yang Anda dapat lakukan untuk menjalankan bisnis Anda, simak beberapa tipsnya berikut ini.

1. Mengunjungi Berbagai Komunitas
Hal ini ditujukan agar Anda dapat mengenal target market yang cocok untuk produk yang Anda akan jual. Dan anda juga dapat mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan target market Anda tersebut.

2. Memperluas Jaringan Komunikasi
Dengan jaringan komunikasi tentunya merupakan keuntungan yang baik untuk bisnis Anda tersebut karena Anda juga bisa memperluas jangkauan Anda untuk meraih target market dan juga memiliki banyak informasi terkini yang Anda bisa manfaatkan untuk memperkuat bisnis Anda sehingga memiliki nilai tambah yang lebih di bandingkan pesain bisnis Anda lainnya.

3. Miliki Komitmen Yang Kuat
Selalu ada kendala dalam perjalanan bisnis. Tetapi itu adalah bagian dari hidup dan bisnis Anda. Ujian nyata adalah bagaimana Anda dan bisnis Anda menangani kendala tersebut.
Carilah solusi inovatif untuk mengatasi masalah Anda. Ada sejuta cara untuk mengembangkan bisnis Anda. Temukan cara cerdas, inovatif dan terbaik. Keberuntungan adalah menyandingkan kesempatan dengan persiapan. Anda harus selalu siap menghadapi tantangan dan mengantisipasi perubahan yang datang dengan cepat. Jika kesempatan datang dan Anda tidak siap, Anda telah melewatkan peluang untuk maju beberapa langkah.

4. Temukan Target Pasar Premium.
Pasar jasa maupun produk premium terus tumbuh dan setiap bisnis harus mencari produk yang tepat untuk melayani konsumen di pasar ini. Dengan target market yang mampu membayar harga premium tentu Anda bisa menjual produk premium dan juga mendapatkan keuntungan yang premium pula.
Ingat ada tiga cara mengembangkan bisnis: Dapatkan lebih banyak pelanggan; jual lebih banyak produk ke pelanggan dan jual lebih sering ke pelanggan.

5. Mencari Mitra Usaha
Dengan memiliki mitra usaha yang dapat barter produk, keuntungan, serta dapat saling mendukung untuk branding dan menaikan pamor kedua perusahaan.

6. Visualisasikan Hari Anda.
Mulailah hari dengan memejamkan mata selama 10-20 detik dan visualisasikan apa yang Anda inginkan terjadi pada hari tersebut. Dengan cara tersebut Anda dapat membuat perencanaan yang baik serta mengambil langkah-langkah terbaik dan terorganisir dalam bisnis Anda.

7. Jadilah Manajer Yang Memiliki Waktu Yang Efisien
Dapat mengatur waktu dengan baik, akan menentukan keberhasilan Anda. Dengan menjadwalkan aktifitas yang Anda akan lakukan setiap harinya, mengurangi segala kegiatan yang tidak bermanfaat dan dapat menggantikannya dengan hal yang jauh lebih bermanfaat bagi perkembangan bisnis Anda.
Berikut telah kami berikan beberapa langkah cerdas yang Anda dapat lakukan untuk membangun serta meraih kesuksesan dalam bisnis yang Anda jalani. Dengan niat yang teguh serta cara yang tepat tentunya kesuksesan dapat Anda raih. Selamat Mencoba dan Semoga Sukses.

 sumber : http://www.laruno.com

5 Langkah Memulai Bisnis Dari 0

Banyak orang yang bingung bagaimana dapat memulai bisnis tanpa mengeluarkan modal yang tidak terlalu banyak, dan mungkin Anda salah satunya. Karena prinisp pembisnis yang baik adalah menggunakan modal yang seminimal mungkin namun mendapat keuntungan yang semaksimal mungkin. Bahkan mungkin Anda menginginkan modal yang sama sekali tidak mengeluarkan dana. Tidak mustahil itu dapat dilakukan, dan inilah lima langkah untuk memulai bisnis dari nol :

1. Targetkan Tujuan
Anda harus sudah tahu apa yang menjadi keinginan Anda. Ketika Anda sudah mengetahui hal yang apa menjadi target tujuan Anda, Anda akan mengetahui apa yang harus Anda lakukan selanjutnya.

2. Riset Pasar
Turun langsung ke lapangan, untuk memahami apa saja yang terkait dengan bisnis Anda. Itu akan membantu Anda untuk memahami bisnis apa yang sedang Anda jalani. Dan itu akan membuat Anda tahu apa kebutuhan lapangan dan kebutuhan pelanggan.

3. Website Marketing
Anda dapat membuat website yang dapat dibagikan, Anda dapat mempromokan apa saja yang bisnis Anda lakukan dan itu akan membuat ketertarikan tersendiri untuk para calon pelanggan.

4. Luncurkan Produk / Layanan yang Anda Jual
Luangkan waktu untuk mencari tahu tantangan terbesar masyarakat menghadapi dan membangun hubungan Anda dengan mereka. Kemudian menciptakan sesuatu yang dapat memecahkan masalah mereka. Mempromosikan apa yang Anda jual dan meyakinkan pelanggan atas apa yang Anda jual.


5. Tetapkan tujuan keuangan yang nyata.
Bekerja mundur dan mencari tahu apa yang perlu Anda lakukan setiap hari untuk sampai ke tempat Anda ingin menjadi. Tetapkan tujuan untuk Anda dan melihat langkah-langkah yang perlu Anda ambil setiap hari untuk mencapai tujuan itu.
Dan itulah beberapa trik agar Anda dapat meminimalisasikan modal yang akan Anda keluarkan untuk memulai bisnis.

sumber :  http://www.laruno.com

Kamis, 19 Maret 2015

Belajar dari seekor ular


Alkisah, seekor ular memasuki gudang tempat kerja tukang kayu di sore hari. Kebiasaan si tukang kayu, membiarkan sebagian peralatan kerjanya masih berserakan dan tidak merapikannya.

Nah ketika ular itu berjalan kesana kemari di dalam gudang, tanpa sengaja ia merayap di atas gergaji.
Tajamnya mata gergaji, menyebabkan perut ular terluka. Tapi ular beranggapan gergaji itu menyerangnya.
Ia pun membalas dengan mematuk gergaji itu berkali-kali.

Serangan itu menyebabkan luka parah di bagian mulutnya.
Marah & putus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya.
Ia pun membelit kuat gergaji itu. Maka tubuhnya terluka amat parah dan akhirnya ia pun mati..

Kadangkala, di saat kita marah, kita ingin melukai orang lain. Tapi sesungguhnya tanpa disadari, yang dilukai adalah diri kita sendiri.

Mengapa? Karena perkataan dan perbuatan di saat marah adalah perkataan dan perbuatan yang biasanya akan kita sesali di kemudian hari..

Salam sukses
Tim www.wirausaha.co.uk

Semoga renungan di atas menjadi pelajaran buat kita ya...

Target Hafal Al Qur'an

Walaqod yassarnalqur'aana lidzikri fahal mimmuddakir


CUSTOMER ENGGAGEMENT

Didekat kantor saya barangkali ada lebih dari selusin penjual gado-gado, tapi favorit saya selalu ya punyanya pak heru, awalnya saya tidak peduli mau beli dimana aja paling rasanya ya sama aja, sampai suatu hari staf saya dikantor mulai mendongeng soal mas heru.

Cerita staf saya - "gado-gado mas heru paling laris, sering kali harus ngantri saking banyaknya yg mau beli" penasaran saya pun bertanya apa sebabnya bisa rame? staf saya mulai promosi, dengan lugas ia bilang, mas Heru orangnya resik, gerobak gado-gadonya paling bersih, dan lebih asli karena ada parenya, jagungnya juga manis daaaan kalo mao beli setengah porsi juga boleh.

Dari cerita diatas saya analisa ada lebih dari 5 hal yang pokok, pertama mas Heru langganannya banyak, kedua- mas Heru paham akan nilai kualitas, ketiga-mas Heru cukup inovatif utk menyediakan sayur pare dan jagung manis sehingga gado-gadonya dinilai lebih asli, keempat- boleh pesen 1/2 porsi. tapi yang paling luarbiasa adalah yg kelima-mas Heru bisa memotivasistaf saya untuk menjadi duta besar produk gado-gadonya, dan mempromosikan gado-gadonya kesiapa saja, termasuk saya.

Dalam ilmu pemasaran jaman kini kita boleh menyimpulkan bahwa mas Heru telah berhasil menciptakan sebuah proses Costumer Enggagement yg sangat berhasil dan efektif.

Usaha mas Heru boleh aja sederhana, hanya jualan gado-gado, tapi prestasinya menjadi yang paling laris dan paling banyak langganan diantara selusin penjual gado-gado lainnya , merupakan sebuah prestasi tersendiri, kelihatannya sih gampang tapiiiii butuh ketekunan yang luar biasa. disinilah rahasia customer enggagement yang sesungguhnya, sebuah strategi yg sangat sederhana namun ampuh untuk memenangkan persaingan.

_________________-

Di Jogja ada Bu Cip penjual soto daging di jalan S.Parman didekat taman sari, warung soto Bu Cip sangat kecil, tidak seperti pesaingnya yang memiliki tempat yg lebih besar. Tapi buat saya tetap warung Bu Cip yang paling favorit, karena Bu Cip punya tradisi unik, ia hampir selalu ingat langganannya.

Jadi setiap kali berkunjung kewarungnya, beliau selalu saja menyapa dengan intim dan selalu ingat dengan kita. entah itu bakat yang luar biasa atau karena beliau punya kedisiplinan untuk mengingat para pelanggannya.

yang saya rasakan adalah tradisi Bu Cip menyapa saya dengan akrab dan intim membuat saya merasa penting, seolah saya adalah pelanggan penting Bu Cip, hal ini rasanya membanggakan sekali.

Ini sebuah sentuhan tersendiri, sebuah customer enggagement yang berhasil dan manjur, karena menbuat saya menjadi pelanggan setia, customer enggagement yang berhasil memang biasa menciptakan loyalitas.

Kalau 20 tahun yang lalu pelayanan adalah salah satu komponen terpenting, kini pendapat itu bergeser, komponen yang terpenting saat ini adalah pelanggan. jadi bagaimana kita bisa menciptakan sebuah bisnis atau usaha dengan pelanggan sebagai fokusnya.

Itulah sebabnya tantangan kita tidak lagi hanya melayani, tetapi menciptakan sebuah sistem interaksi yang disebut "enggagement". mulaidari mengenal konsumen, membuat konsumen menjadi langganan, menciptakan sistem pelayanan terbaik dan memotivasi langganan Anda ikut juga menjadi duta besar yang mempromosikan bisnis Anda...sistem terpadu inilah yang disebut dengan Customer Enggagement.

mari kita ciptakan customer enggagement di proses usaha kita..

sukses untuk kita